《Future Partner》Taman
Advertisement
Ali yang sedari tadi menggendong Prilly terlihat kecapekan.
"Duh, duh, Prill.. turun dulu deh pegel nih." Ucap Ali sembari menurunkan Prilly dan memegang pinggangnya itu.
"Yah, lo pegel? tapi kan tamannya itu dikit lagi depan" Jawab Prilly dengan tatapan khawatir.
"Iyaa nih gue encok, aduh aduh." Ali makin merasa kesakitan.
"Hah, seriusan lo, yakeles encok, kayak kakek2 deh." Prilly penasaran.
"Iya nih, kakek sakit nih nek." Ali sambil melirik Prilly dengan senyuman meledek.
"Oh lo bercanda kan, aaa Ali !!!" Prilly mencubit perut Ali tanpa dosa, tetapi Ali menjauh berlari sembari tertawa renyah. Mereka berdua kejar-kejaran seperti anak kecil yang sedang main di taman itu.
"hhh capek nih gue,Li. Duduk dulu. Hosh hosh." Prilly kali ini yang beneran capek, dan langsung duduk di kursi taman itu. Dan Ali pun juga duduk di sebelahnya.
"Eh bentar ya,Li" Prilly terlihat menghampiri anak kecil yang sedang nangis di tengah taman itu.
"Dek, kamu kenapa nangis, kok kamu sendiri?" Tanya Prilly pelan.
"Hiks, hiks, aku nyari Mamah aku kak," Jawab si anak kecil yang imut itu.
"Hhm, yaudah kamu jangan nangis lagi ya, bentar kaka beliin sesuatu deh." Prilly mengelus kepalanya dengan sangat tulus. Ya, Prilly memang menyukai anak kecil. Tak heran bagi Ali yang melihatnya, anak kecil memang banyak yang dekat sama Prilly. Prilly memang sosok keibuan banget, dia penyayang banget sama anak kecil, Dia gak bisa lihat anak kecil itu nangis. Memang cocok buat jadiin ibu masa depan, Batin Ali. Lah, lo kenapa Li, ngomong jadi ngelantur gitu, Batin Ali dan tersadar dari lamunannya itu.
"Nih buat kamu, kamu jangan nangis lagi ya sayang." Senyum Prilly yang manis terlihat sangat ikhlas dan tulus sembari memberi lollipop rasa vanilla.
"Tiaraa.. akhirnya Mama nemuin kamu sayang." Sambung seorang Ibu yang mendekati mereka dan langsung memeluk anak tersebut.
Advertisement
"Mama..." Jawabnya singkat.
Oh ternyata itu ibunya, syukurlah kalau begitu, Batin Prilly.
"Makasih ya dek, kamu udah nemenin anak saya," Ucap Ibu itu berterima kasih kepada Prilly.
"Sama-sama bu,jagain anaknya ya,Bu" Jawab Prilly tersenyum.
***
"Li, gue jadi kangen deh sama nyokap. Sama bokap juga." Prilly sedih karena mengingat Mama dan ayahnya yang telah meninggalkan dia dan Kak Di untuk selamanya.
"Gue inget deh Prill, nyokap lo kan suka bawain makanan kesini yah, gara-gara kita kalo pulang telat mulu" Ali membayangkan sambil tertawa manis.
"Iya Li, gue juga inget nyokap lo marah-marah gitu kan karena kita gak pulang-pulang." Prilly juga mengingat itu semua. Rasanya, enak ya kalau bisa putar waktu kayak anak kecil itu. Hm, mungkin kalau gue punya mesin waktu seperti paman emon, gue ulang deh semua. Batin Prilly.
"Lucu juga ya Prill, kalau di inget-inget gitu." Ali hanya tersenyum manis.
"Prill, ikut gue yuk."
"kemana?" Jawab Manda singkat.
Ali pun mengandeng tangan Prilly, pergi menuju belakang taman itu.
"Lo masih inget juga Li sama rumah pohon ini?" Tanya Prilly, Rumah pohon itu memang suka dikunjungi oleh mereka berdua. Sehabis pulang sekolah pasti mereka tidak pernah absen untuk pergi kesana.
"Masih dong, sekarang lo naik ya." Ungkap Ali menyuruh Prilly naik.
"Hah, tapikan ini udah lama banget Li, kayunya juga udah rapuh kali." Ucap Prilly yang tidak yakin rumah pohon itu masih bisa untuk disinggahi.
"Tenang aja, kayunya kan kuat, lo gak bakal jatoh kok. Gue jagain dari bawah nih" Ali meyakinkan Prilly sepenuhnya, akhirnya Prilly pun mau menaikinya asal Ali menjaganya di bawah. Dengan perlahan Prilly menaikinya. Dan, akhirnya Prilly sudah sampai diatas sana. Sedangkan Ali masih dibawah. Kenapa Ali tidak naik juga ya?
"Li, kok lo masih dibawah, kok lo gak naik sih?" Tanya Prilly diselingi rasa takut karena dia sendiri di atas.
Advertisement
"Bentar ya Prill, lo tunggu dulu diatas dan jangan kemana-mana ya." Ucap Ali langsung pergi meninggalkan Prilly.
"Ih lo mau kemana? ALIII !!"Teriak Prilly yang mungkin tidak terdengar oleh Ali.
Tak lama Ali pun datang ke atas. Menaiki tangga dengan hati-hati. Dan yap.. Ali sudah sampai di atas rumah pohon itu.
"Lo ngapain bawa balon deh,Li? Emang siapa yang minta?" Prilly menanyakan balon yang sedang ada di genggaman Ali tersebut. Ali memberikan secarik kertas dan pulpen, semakin membuat Prilly bingung akan maksud ide Ali itu.
"Prill, tadi katanya lo kangen kan sama mama sama ayah lo, nah sekarang lo tulis di kertas ini nama mereka. Tulis juga rasa kangen lo di kertas itu" Prilly mulai menulis mengikuti saran Ali tersebut.
"Nah udah selesai kan? Sini kertasnya gue mau iket di ujung tali di balon itu, Prill" Ali mulai menggulung kertas tersebut dan kemudian mengikat erat-erat.
"Sekarang, lo terbangin nih balonnya." Ali memberi balon tersebut ke Prilly agar ia yang melepaskan balon itu ke udara.
"Satu.... Dua... Tiga... Sekarang lo lepas." Ali tersenyum manis saat Prilly menerbangkan balon tersebut keudara. Sebenernya, Prilly masih bingung dengan ide Ali tersebut.
"Nah sekarang balonnya udah terbang deh ke udara, sebentar lagi pasti Tuhan tahu kalau lo rindu sama mereka, dan semoga Tuhan bisa menitipkan rindu itu.." Ali menjelaskan maksud idenya dengan detail agar Prilly tak terlihat bingung dan penasaran lagi.
"Hmm, tumben banget ide lo bagus." Prilly kali ini memuji akan ide Ali yang keren itu. Ali tersipu malu, terlihat dengan jambulnya yang makin naik ke atas kalau udah kegeeran.
"Yaudah yuk Li, udah mau maghrib, kita balik yuk."
***
Advertisement
- In Serial62 Chapters
Celestial of the Void
A young man stood at a height of 1.8 meters with an exceptional and noticeable toned physique under his beasts fur clothing. His light-brown skin illuminating under the rays of the sun with an above average face, chiseled jaws, straight nose and slightly thick sword-shaped eyebrows. His brown eyes, deep like pools of honey with a shade of violet hiding within the irises, hinting a mysterious impression. Throughout the span of 3 years, his raven black hair grew past his back, tied up into a simple ponytail.Realizing fate has given him another chance reincarnating into a new body and coincidentally under the same name, Silver. Coupled with his million years of experience and knowledge allowing him to break through the realms with ease. He begins his journey through Desolate Tundra, challenging the emperors of this new world while obtaining a power that none can even grasp.Will he rise to the top and change the era to a brighter path or become another common straggler on the path to cultivation in a once beautiful continent, now riddle with demons and beasts lurking in every corner?
8 123 - In Serial42 Chapters
End Game[EG]
What happens when a young person gets bored? he looks for ways to have fun. So why not create a system and give it to lucky mortals? "Mortals, which one of you will be lucky enough to get my little gift?" And so begins the rise of ordinary peoples to supremacy. --------- Warning!! This novel will have several more protagonists, that is, you can hate some and like others. Do you hate harem? then it will have protagonists and a story that will not have a harem. do you like harem? will have a protagonist with harens. Anyway... you will have different points of view this novel will also have elements of cultivation, magic, alchemy, supernatural powers, etc. English is not my native language, I apologize for the spelling errors _ Cover credits: ???
8 243 - In Serial20 Chapters
Douxie x reader- Book 2 From Different worlds
This is Book 2 of Douxie x reader, read book 1 first than book 2 :)
8 179 - In Serial38 Chapters
In the Afternoon
CHRONICLES OF CROWN AND CASUALTY BOOK 3- Everyone wished they were like her. The definition of propriety and popularity. She wore wildflowers in her hair...A collection of poems by and about the Lady of Lancaster.
8 116 - In Serial52 Chapters
Ascension: Rise of the Crimson Wizard
Harry Potter Fanfiction Kaiser was one of the most brilliant scientists in his world, making breakthroughs that would shape the future of the humanity, until someone decided he should be eliminated. But life had other plans for him. How will the events of his previous life shape his personality? And what changes will he bring to the wizarding world? No Slash, Self-Insert, AU
8 338 - In Serial18 Chapters
Forever
[ A NOT SO LONG STORY]"I don't like sharing what's mine. I don't even like when someone touches what's mine. And you Kiara, you are mine." Fuck, I was so much turned on right now.I nodded at him. "Words, Kia. I need words." "I am yours." His lips came crashing onto mine as soon those words left my mouth. ♡♡♡He already had his supposed love of his life in his arms while she was too lazy to care for one.Fate brought them together. Arranged in a marriage by their respective family without knowing each other, how will they accept it? Will they give a chance to their marriage...?
8 184

