《TGS 1st - Silly Marriage》Chapter 4a - The Agreement (1)
Advertisement
Alex's POV
Siang ini, aku dan Naraya akan menandatangani kontrak perjanjian kami. Kevin, sebagai pengacaraku sudah mempersiapkan berkas-berkasnya. Dan siang ini seperti hari-hari biasa, Naraya muncul dengan wajah tak menyenangkan. tapi aku tidak khawatir tentang itu. Lihat saja Naraya, sebentar lagi kamu harus selalu tersenyum untukku.
"Kev, bacain isi perjanjiannya,"kataku pada Kevin.
Kudengar bibir naraya menggerutu pelan. Tapi kemudian perhatiannya terpusat pada Kevin.
"Pertama, gue akan bacain isi pasal-pasal perjanjian. Nay, kalau lo keberatan, lo bisa meminta revisi tapi dengan persetujuan Alex. Got it?"tanya Kevin.
"Hmm,"gumamnya malas.
Kevin menggelengkan kepalanya melihat sikap annoying yang ditunjukkan Naraya. Untung dia sudah cukup mengenal Naraya yang merupakan sahabat kekasihnya. Andai saja kali ini Naraya berhadapan dengan Enzo atau Victor. She'll die soon. Kedua sahabatku itu memang enggan berurusan dengan wanita ganas macam Naya. Mereka pantang ditolak. Dan selama ini memang track record mereka selalu baik. There're no women who reject them.
"Perjanjian ini disetujui dan ditandatangani oleh kedua pihak yang melakukan perjanjian. Untuk selanjutnya, kedua pihak yang melakukan perjanjian, yaitu Alexander Davrio akan disebut pihak pertama dan Naraya Ibrahimovich akan disebut pihak kedua,"Kevin mulai membacakan paragraf pertama perjanjian kami.
"Hal-hal yang terkandung dalam perjnjian ini akan dijelaskan dalam pasal-pasal berikut. Pasal satu, Pihak pertama akan membantu masalah finansial dan manajerial yang dialami oleh perusahaan milik pihak kedua,"Kevin menatap Naya ketika dia selesai membacakan satu pasal.
"Go ahead,"kata Naya dengan enggan.
"Pasal kedua, pihak kedua harus bersedia menikah dengan pihak pertama dan pernikahan tersebut hanya akan berakhir jika pihak pertama ingin mengakhirinya.."
"Nggak fair!!!"sentak Naya geram. Dia sudah berdiri dari kursinya dan menatap Kevin tajam.
Kevin kali ini menatap Naya tajam. "Disini lo bukan menjadi pihak yang bisa menuntut macam-macam, Nay!"
"Kenapa nggak ditetapkan aja sih batas waktu untuk pernikahan ini?"tuntut Naya tegas.
Aku menatapnya santai. "Siapa disini yang jadi pihak membutuhkan?"tanyaku tenang.
Berlawanan denganku, Naya justru semakin emosi. Melawan Naya yang gampang meledak memang cukup dengan ketenangan emosi saja. Dengan satu serangan, dan... BUM!! Emosi gadis itu meluap seperti lahar gunung berapi.
"KALO GITU KENAPA NGGAK LANGSUNG AJA KITA SKIP BAGIAN INI? NGGAK ADA YANG PERLU GUE RUNDINGIN LAMA-LAMA SAMA LO KALO LO TETAP SEENAKNYA!"kali ini Naya sudak berteriak. Untung saja ruanganku kedap suara. Jadi dia mau teriak-teriak seperti di hutan rimbapun tak masalah.
"Oh kalau itu mau lo, silahkan aja. Mau langsung tanda tangan kan?"tanyaku. Kemudian aku memberikan tanda pada Kevin agar memberikan berkas yang harus Naya tanda tangani. Dan tanpa membaca ulang isi perjanjian, Naya telah menggoreskan tanda persetujuannya di sana.
Aku tersenyum penuh kemenangan. Ternyata begitu mudah memanipulasi wanita di depanku ini. Tinggal pancing saja emosinya dan semuanya berjalan sesuai rencana.
Advertisement
"Kenapa lo senyum-senyum?"
"Pasal lima perjanjian, pihak kedua harus melaksanakan kewajibannya sebagai istri kapanpun pihak pertama meminta haknya sebagai suami,"ucapku lancar.
Naya mengerjapkan matanya kaget. Kemudian cepat-cepat dia kembali membaca surat perjanjian yang baru saja ditanda tanganinya.
"WHAT THE HECK!!!"umpatnya. Naya kemudian menatapku nyalang.
"Dan lo nggak bisa membatalkan perjanjian ini. Pasal terakhir, pihak kedua tidak bisa membatalkan maupun merusak perjanjian ini. Jika pihak kedua membatalkan perjanjian atau merusak surat perjanjian, maka pihak pertama akan melaporkan tindakan tersebut ke pihak berwajib,"lanjutku tenang.
Naya menatapku dengan tatapan tak bisa diartikan. Dia tau dia kalah, tapi tak ingin mengaku kalah. Dia ingin marah dan menolak, namun dia sama sekali tidak mempunyai wewenang saat ini.
"Sial!"umpat Naya. Bibirnya terkatup menahan marah.
"You just gonna loose, Naraya. It's my game,"desisku disambut tatapan sinis milik calon istriku itu.
###
"Gila! Bisa-bisanya lo sabar banget ngadepin cewek macem dia!"keluh Kevin ketika kami berkumpul di lounge malam ini. Setelah penandatanganan kontrak tadi. hari ini hanya aku, Kevin dan Victor saja yang datang. Enzo sedang mendapat tugas penerbangan ke brunei.
Aku terkekeh pelan. Memang menghadapi Naraya butuh kesabaran ekstra. Kalau gegabah, bisa-bisa dia akan semakin jauh dari jangkauanku. "Dan gue pemain yang tepat untuk dia,"ucapku.
"Gue saranin, lo mending persiapan tali atau borgol. Jaga-jaga aja siapa tau dia sulit dikendalikan,"kata Kevin kemudian meneguk martini-nya.
"Lame! Playboy doesn't need that thing to play with women. It's just only brain,"ejek Victor.
Aku mengacungkan jempolku setuju. Yeah, a playboy doesn't need thing like handscuff. Just a little bit smart tactic.
"Yang gue heran, kenapa lo sama Enzo bisa tertarik sama cewek-cewek polos itu sih?"tanya Kevin.
"Mereka nggak manipulatif,"jawabku.
"Tapi mereka nggak ahli di ranjang,"sambung Victor diiringi seringainya.
"I can teach her,"jawabku.
Victor meneguk habis isi gelasnya kemudian menatapku. "The only thing that I don't like from woman, is their pure mind. Gue lebih suka cewek manipulatif. Lebih menantang, man."
"Careful...bisa-bisa lo dimanipulasi juga sama cewek-cewek itu,"kataku sambil menyeringai lebar.
"Come on! Siapa sih yang bisa mempermainkan gue?"tanya Victor menantang.
Aku hanya membalas tantangannya dengan tawa kecil. Aku, Kevin dan Enzo sudah tau kenapa Victor lebih menyukai perempuan yang licik. The past makes him do that. Masa lalu sahabatku itu membuatnya menjadi begitu. Memilih wanita manipulatif agar dirinya tidak mudah terikat lebih dalam dengan wanita.
"Women... I don't know why God makes them. They are ruining our life, aren't they?"tanya Victor.
"No, man. you just haven't met the right one. Dan gue rasa, hidup lo nggak akan hancur karena seorang wanita. Buktinya, Diandra bisa kasih lo kenangan indah kan?"tanyaku yang langsung disambut pelototan Kevin yang lebih memilih diam. Topik wanita bernama "Diandra" memang topik tabu bagi Victor. Tapi, he's gonna face it.
Advertisement
"Apa lo yakin Naraya bakal ngasih lo keindahan dalam hidup lo?"tanya Victor balik.
Aku tercenung. Aku bahkan tak pernah memikirkan bahwa pertanyaan itu suatu saat akan terlintas di pikiranku. Bagiku Naraya adalah.....
Aku bahkan belum bisa memutuskan siapa Naraya dalam hierarki hatiku. Apakah dia sama dengan wanita-wanita lainnya? Entahlah.
###
Hari berikutnya, aku memaksa Naraya untuk pergi bersamaku ke salah satu outlet perhiasan. Aku mengajaknya mencari cincin untuk pernikahan kami. Butuh usaha ekstra untuk bisa 'memaksanya' pergi denganku. Dengan sedikit bantuan 'orang-orangku' aku menculiknya dengan paksa ke dalam mobilku.
Dan sekarang, dewi sex-ku ini menatapku berang. aku memberikan tanda pada Pak Gunda, supir pribadiku, untuk menjalankan mobil.
"Don't be mad,"kataku sambil tersenyum pada Naya.
"Apa maksud lo?"tanyanya mendesis. Sepertinya wanita ini sedang menahan amarahnya agar tidak meledak.
"Pernikahan kita enam minggu lagi, sayang. You need a ring,"aku mengingakannya.
"Kenapa nggak lo aja sih yang beli?"
"Gue butuh ukuran jari lo,"jawabku masih bersabar dengan segala keketusan Naraya.
"Gue nggak peduli. Toh bakal gue buang juga nantinya,"balasnya sarkatis.
Sial!
Aku menarik pergelangan tangannya. Memaksa perempuan itu menatapku. Dia belum tau berhadapan dengan siapa. Bisa-bisanya dia merendahkanku.
"Gue peringatin ya, Nay, gue nggak suka direndahin. Apalagi sama cewek! Kalau lo sekali lagi ngerendahin gue, gue bisa abisin lo dengan gampang!"kataku tajam.
Naraya menatap mataku tajam. Aku tau dalam hatinya dia pasti takut. Tapi dia terlalu gengsi untuk mengakuinya. Di atas semua ketakutannya, dia menunjukkan mata nyalangnya.
"Gue nggak takut!"balasnya berani.
Okay Naraya. You just make me burned. Let see...sejauh apa sih rencana wanita ini untuk menolak uluran tanganku. Kurasa, Naya justru membuat game ini bertambah menarik.
###
Ternyata walaupun telah kuancam, Naya tetap tidak menunjukkan sikap kooperatif. Akhirnya aku terpaksa melingkarkan tanganku pada pinggangnya dan memaksanya berjalan bersamaku. Walaupun tidak memberontak, ketara sekali Naya menahan langkahnya agar aku tak mudah memaksanya.
Aku berusaha tetap memasang tampang tenang walaupun sebenarnya aku ingin sekali menyeret Naya ke ruangan terpencil dan sepi untuk memberikannya pelajaran siapa yang berkuasa di sini.
Akhirnya aku berhasil mengajaknya ke satu outlet perhiasan. Taylor Black, aku memutuskan untuk melihat koleksi-koleksi perhiasan mereka.
"Dammit, Alex! Singkirin tangan lo dari pinggang gue!"bisiknya jengkel.
"Lo nggak mau nurut sama gue, Nay. Ini cara gue biar lo tunduk sama gue!"
Kudengar bibir seksi itu mengumpat pelan. "Dan jangan mengumpat! Sayang banget kalau bibir seksi lo hanya untuk mengumpat,"bisikku pada Naya.
Aku menjauhkan bibirku dari telinga Naya ketika kulihat seorang pegawai menghampiri kami. Kubaca nametag di dadanya, Gino.
"Selamat siang,Pak, Bu. Ada yang bisa saya bantu?"tanya lelaki bernama Gino itu dengan ramah.
"Kita nyari cincin untuk pernikahan kami,"ucapku pada lelaki itu. "Bisa tunjukkan koleksi dari model yang simple tapi terlihat elegan?"tanyaku.
"Jangan mas! Bawain model yang glamour, kelihatan mewah, dan mahal! Kalau perlu yang ada diamond nya!"tandas Naya. Lemudian dia menyunggingkan satu senyum liciknya. "Lo yang maksa, jadi gue mau yang mahal!"
Aku hanya tersenyum mendengar ucapannya. Aku selalu suka jika Naya mulai terpancing emosinya. Dia bahkan meledak-ledak dan marah-marah. Keras kepalanya membuatku lebih senang mempermainkan emosinya yang labil seperti ABG.
"Hm... classy... Gue tau kalau lo berselera tinggi. Lo mau minta yang harga berapa aja juga boleh,"kataku mengejeknya.
“Udah cepet buruan! Gue mau jemput adik gue di airport!”sentaknya galak.
Aku hanya tersenyum. Tak berapa lama kemudian petugas bernama Gino tadi kembali dengan membawa dua kotak di tangannya. Masing-masing kotak itu dibukanya dan menunjukkan dua pasang cincin dengan desain berbeda. Pasangan pertama terlihat glamour dengan desain atraktif. Cincin perempuan berhiaskan berlian-berlian kecil yang disusun demikian rupa, sedangkan cincin laki-lakinya berbentuk sederhana tanpa berlian namun dengan ukiran-ukiran rumit di permukaannya.
Pasangan yang kedua terlihat lebih sederhana. Cincin perempuannya hanya berhiaskan satu permata. Sementara cincin laki-lakinya berbentuk polos hanya saja dengan cekungan panjang melingkar di sekeliling permukaannya.
Kulihat ekspresi Naya berubah. Dia memandang takjub kedua pasang cincin itu.
“Jadi ambil yang glamour kan? Yang ini aja , Mas,”kataku sambil menunjuk cincin yang terlihat glamour.
“Hah??? Lo suruh gue pake cincin gede itu?”tanya Naya kaget.
“Katanya lo pengen yang glamour?”
Naya berdecak. Aku tertawa dalam hati. Aku sudah menebak sebelumnya bahwa Naya tak akan menyukai desain yang mewah. Dia hanya mempertahankan gengsinya di hadapanku.
“Yang ini aja, Lex,”katanya pelan sambil menunjuk cincin pasangan cincin yang lebih sederhana.
Aku tersenyum penuh kemenangan. “Ya udah mas, kita pesan yang ini. Bisa tolong ukur jari saya dan calon istri saya cepat? Kami harus ke airport setelah ini,”kataku pada Gino.
Gino segera mencatat pesanan kami dan mengukur jariku dan Naya. Aku menyerahkan kartu kreditku pada Gino untuk proses pembayaran. Sembari menunggu Gino menggesek kartu kreditku, aku menatap Naya yang duduk sambil tersenyum sendiri menatap pasangan cincin yang tadi kami pilih.
“Cuma cincin Nay.Jangan terlalu berbahagia dong. Perlu gue beliin kalung sekalian?”tanyaku menggodanya.
Seketika wajah perempuan itu kembali judes. “Udah deh lo diem! Cepetan! Gue harus jemput Erik!”
“Gue anterin,”kataku kalem.
“Nggak! Lo nggak boleh ikut!”tolak Naya mentah-mentah.
“Udah gue bilang, Nay! Gue nggak suka dilawan! Gue ikut ke airport!”
###
Advertisement
- In Serial127 Chapters
Knight & Condemned (Completed)
The Kingdom of Altria has the finest cities and the finest academy for Knights and Mages that prepares them to battle the monsters that lurks the overworld. With the Overlord of the Northern Continent craving for expansion, the Kingdom of Altria and the other Kingdom's has to defend themselves. This is the Tale of Arden the Lowly Commoner,And Sena Saclea of the Noble House of Saclea.
8 154 - In Serial29 Chapters
The Preston Playboys
I think that sometimes the universe likes to play sick jokes on people.Like sometimes you drop the ice cream you've been craving on the floor before you're able to get a bite or you crack the screen of your brand new cell phone. Or sometimes you get the first detention of your life on the same day your middle school bully comes back from a delinquent school and get locked in the library with him and his brothers (who you haven't talked to since the 8th grade.) Yep. The universe just loved playing sick jokes on Thea Caruso.~~~Thea Caruso had spent her entire childhood with her 2 best friends Kevin & Devin Preston but like every young friendship it slowly got to the point where they wouldn't even acknowledge each other in school.She didn't hold anything against them. It's just how things go.Strangers to Friends to Best Friends to Strangers.There is one Preston that she does have ill feelings for. Marc Preston. The troublesome younger triplet that had always made Thea's life a living hell and he's back and ready to start his reign of terror. There's only one problem...Thea Caruso isn't the same girl he picked on in 8th grade. She isn't scared to bite back now.{ Book 4 of The Preston Series }
8 218 - In Serial22 Chapters
The Princess and The Sorcerer
In the Kingdom of Dulcinea, Princess Annaliese always felt something for her dear friend, Sorcerer Zorander. When Zorander receives an invitation to continue his studies as an all profound sorcerer. He is hesitant to go and leave Annaliese behind. Yet, she encourages him, and both are apart for two years. When Zorander returns, he realizes that his one true confidante, friend, and love has always been her. However, being a princess and him- a sorcerer. Rules and protocols must be kept. Yet, Princess Annaliese and Sorcerer Zorander can not seem to stop their hearts from feeling more than friendship toward each other.Mature Content later onNew Chapters every FridayBy V. Michelle and Kim015
8 284 - In Serial35 Chapters
Plot Twist [VKOOK/TAEKOOK]
"...you're pregnant.""I may have failed human biology but I know that's impossible."~BTS are in the peak of their success. Awards shows, sold out concerts and millions of Twitter followers with a comeback just around the corner. Taehyung and Jungkook are loving their time in the spotlight and their secret relationship is going brilliantly. But then an unexpected situation arises and everything is about to get much more complicated... [MPREG](Oh and shoutout to the lovely @sxturday for making a cover for me xxx)❤︎ Completed July 31st 2018❤︎ Highest ranks: #1 in BTS, #1 in vkook, #5 in fanfiction
8 165 - In Serial38 Chapters
A Lonesome Fragrance Waiting to be Appreciated 4
Book 3 COMPLETEDThis is Book 4 (COMPLETE)This is the final book:Bai Pingting has always been contrary the saying, "A woman's virtue is ignorance". Although she serves the Marquess of Jing-An as a maid, she leads a life far richer than most women. Her plain appearance is not what defines her - but her intelligence, far beyond many wise men.Although Chu Beijie was an enemy general, she still cannot help being attracted to this man, despite the many lies and conspiracies...but between love and loyalty, she must make a choice. She can only hope that man's love for her isn't as deep as she thought.One is a soul who seemingly destroys peace while the other aspires to be the sword that saves. Between them, lies a mountain of hate...Who of the two most cunning people on earth cast the trap and just who captured the other?
8 214 - In Serial8 Chapters
Reincarnated as twin sister one of the male lead
my name is Hanna igor ah well, before I become Achlys Asmodian De Daimonas twin sister of the male lead Areez Asmodian De Daimonas. well I'm not reincarnated like your typical reincarnation story as villainess, heroin or a friend with any main lead character. my name even not get mention in the story at all.To my surprise I reincarnated as half demon? what the hell!? so unlike the villainess that need to survive or like heroin need to capture all male lead heart, I can act freely and doesn't need to care any death flag. I can act like spoil brat tooBut..... little that her know the story line and plot changing after she survive from her destined death when she's 5.follow the story where at last achlys need to avoid from entering male lead sight or not talking to any of the main lead characters. the picture I use for character mostly is from me, and the future I will get the pics from Google or Pinterest. ©This story is my own idea and if any of story line get same as the other story or the characters name seem similar then it's just a coincidence thank you :)
8 173

