《He Is Mine》10. Berebut
Advertisement
Sejak hari itu, Shen Qingqiu menepati janjinya, mendatangi rumah kumuh itu setiap hari, juga selalu mengunjungi Binghe. Dia telah menghubungi beberapa pengacara, berusaha untuk mengeluarkan Binghe, walau belum ada hasilnya.
Siang udara terasa begitu terik, kemeja putih yang Shizun kenakan tampak basah terkena keringat. Shizun setengah berlari saat menuju halte bus karena dia melihat bus yang hendak dia naiki telah tiba. Padahal dia sudah berusaha secepatnya untuk menyelesaikan tugasnya dan bergegas mengunjungi tempat di mana Binghe sementara dikurung. Tetapi Qingyuan dan Qingge di sekolah membuatnya tertahan.
Sesampainya di depan kantor polisi, matanya memicing, beberapa orang menarik perhatiannya, matanya menyusuri satu per satu orang yang terlihat kurang bersahabat itu, juga mobil hitam mewah yang terparkir tidak jauh dari sana pun terlihat mencurigakan. Qingqiu begitu peka untuk hal-hal seperti itu. Bahkan, dia bisa merasakan ada sepasang mata yang tengah memperhatikannya dari balik kaca hitam mobil.
Shizun berjalan melewati kelompok orang itu begitu saja, langkah kaki jenjangnya begitu anggun dengan kemeja putih dan juga kotak makanan di tangannya. Tersenyum ramah kepada para penjaga di depannya yang sepertinya mulai mengenalinya, tanpa menghiraukan tatapan orang-orang di sekitarnya.
"Tuan, apa kau ingin menemui Binghe?" tanya petugas yang berjaga di depan.
"Iya, siapa lagi yang ingin aku temui?" jawabnya acuh tak acuh, tetapi malah membuat lelaki itu senang karena mendapat respon dari lelaki manis yang terkesan anggun dan sombong dalam satu waktu, sungguh tipe yang memiliki pesona yang mampu membuat wanita dan pria tertarik untuk mendekat.
"Apa kamu belum tahu?" Salah satu sipir berjalan mendekati Qingqiu.
"Tahu apa?"
"Binghe telah dibebaskan bersyarat hari ini, seseorang yang mengaku sebagai gege-nya telah menebusnya.
"Apa? Siapa dia?"
"Kami tidak bisa memberitahumu, intinya, muridmu yang tampan itu telah dibebaskan.
Qingqiu segera berbalik dan mencoba mencari keberadaan mobil hitam dan juga orang-orang yang mencurigakan tadi. Namun, mereka telah pergi jauh. Setelahnya dia bergegas meninggalkan kantor polisi tersebut tanpa pamit.
Advertisement
Shizun segera mendatangi ruangan Qingyuan di sekolah, tetapi belum sampai ditujuan, dia bertemu dengan Qingge.
"Qing---" belum selesai Qingqiu bicara, Qingge sudah lebih dulu menyeretnya menjauh dari lorong di mana kantor kepala sekolah itu hanya berjarak tiga langkah lagi.
"Aku harus bicara padamu!" Qingge terlihat dingin juga menakutkan. Jelas itu bukan permintaan, tetapi perintah yang tidak bisa Qingqiu tolak.
"Tetapi aku ...." Manik hijau tua Qingqiu bertemu dengan manik hitam milik Qingge, "baiklah ...."
Qingqiu mundur beberapa langkah, melepaskan pegangan Qingge di lengannya, lalu menyandarkan tubuhnya di tembok, sambil menunggu Qingge bicara.
"Aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tetapi sudah beberapa hari di dalam mimpiku kau selalu hadir---"
"Shidi, jika kau hanya ingin membahas mimpi, kita bisa membicarakannya nanti," potong Qingqiu.
"Kau dengarkan aku dulu! Di mimpiku aku melihat kau bersama seseorang yang menyeramkan, tubuhmu terikat dan kau meronta-ronta meminta tolong. Sekuat apa pun aku berusaha, pada akhirnya kau jatuh ke dalam pelukan lelaki dengan wajah yang aneh."
Degh!
Shen Qingqiu merasa hidupnya benar-benar telah menuntunnya ke titik kehancuran. Mungkin sudah saatnya dia menebus semua kejahatannya dahulu. Namun, saat ini dia belum siap jika harus dibenci oleh muridnya itu.
"Terima kasih kau telah peduli padaku. Tapi saat ini ada yang lebih penting dibandingkan dengan hidupku."
"Binghe?"
"Eh, darimana kau tahu?" Spontan Qingqiu menatap kembali Qingge.
"Kau tak perlu khawatir, seorang Tuan Muda telah membebaskannya, dan dia mengirimkan surat ini ke sekolah atas namamu." Sambil menyerahkan amplop putih.
Shizun tampak bergetar membaca surat yang berisi tentang kebebasan bersyarat Binghe, harusnya dia bahagia, tetapi nama yang tertera di bawah surat itu sebagai penjamin cukup membuatnya bergetar.
"Kau tidak apa-apa?" Qingge telah memegangi tubuh itu yang tampaknya bisa jatuh kapan saja.
"Sepertinya aku harus segera pulang, mendadak kepalaku sakit." Qingqiu benar-benar pucat.
"Aku akan mengantarkanmu." Qingge memegang pinggang ramping Qingqiu, membantu memapahnya.
Advertisement
Baru beberapa langkah mereka berjalan, tiba-tiba pintu ruangan Qingyuan terbuka.
"Qingqiu, kau kenapa?" Qingyuan langsung menghampiri mereka berdua dengan wajah khawatir.
Sekarang Qingqiu dipapah oleh kedua orang di kanan dan kirinya. Berjalan bertiga beriringan. Suasana tenang hanya berlaku beberapa menit, hingga akhirnya mereka harus berhadapan dengan pintu keluar. Setelahnya, kedua orang itu berdebat, tak ada yang ingin mengalah melepaskan Qingqiu.
Tubuh ramping itu kini tengah diperebutkan, ditarik ke sana kemari.
"Kaliannn!!!" Qingqiu menekan ucapannya. "Pintu itu tak akan muat jika kita berjalan bersama berjajar seperti ini. Bisakah kalian semua mundur? Biarkan aku pulang sendiri!"
"Jangan!! Biarkan aku mengantarkanmu!" Serempak mereka bicara.
"Baiklah, tetapi ... Tolong lepaskan tangan kalian dulu dari pinggang dan pinggulku!" Qingqiu menatap keduanya dengan tajam.
"Ahhh ...! Maaf, aku tak sengaja," ucap Qingyuan.
"Bukannya memang kau sengaja ingin menyentuh Qingqiu!" jawab Qingge ketus.
Akhirnya mereka berdua berdebat dengan sengit tanpa menyadari jika Qingqiu telah pergi naik taxi.
Bersambung
A/n: haloo holaaa ... Aku kembali. Rasanya sudah lama sekali tidak up cetita ini. Terima kasih banyak ya untuk kalian yang telah memberiku semangat untuk melanjutkan. Walau hanya beberapa orang yang menunggu, aku akan tetap lanjut koq, walau agk lambat. Maaf 🙏.
Jadi, tetep beri semangat Shizun malas ini untuk mengetik, ya. Love u 😘
===============================
25-5-21
Black Shizun
Shizun_addict 😘
Advertisement
- In Serial9 Chapters
An Otherworldly Tale: The Guild Moroides
Once, long ago, there was a guild. This guild consisted of the most talented people in their era. Time and time again, they saved the world, every feat just adding more to their fame. From Dragons, to Demon Kings, to Gods, they prevailed. They became legends lost to history. This is the story of the guild known as Moroides. The guild consisted of dozens of talented members in its prime, but our story begins with three. The ones who started it all. The brains. The brawn. The hero. ------------------------- Part 1: To Kill A King Part 2: To Defeat A Dragon Part 3: To Win A War Part 4: To Protect The Pantheon Part 5: To Live Our Life Part 6: To Embody An Evil Entity Part 7: To Guard Against A Greater God Part 8: To Sacrifice sentience Part 9: The Most Painful Poison
8 201 - In Serial9 Chapters
The Shadow Domain - A litRPG
Carter Hart receives a pair of glasses which allows him to enter the Virtual fantasy world of Baria. He is pulled into the dark underworld of an MMORPG and has to fight to survive. Literally. On his quest he meets another adventurer named Alora with her own secret, a plot for revenge. Not any revenge, revenge against the elite, for they have taken something that was very precious to her, her hardcore account. Together they venture forth into this magical world, Gnome wizard and Human ranger. But as soon as the son of Elite businessman Chang, finds out about her revenge plot, he sends assassins after her. In real life. This is the start of the Baria tales. The story of how an a-grade student on his way to engineering school in a dystopian world meets a girl from a rich elite background and together they find a way to show the elite how to have humanity again.
8 174 - In Serial16 Chapters
Agents of Stigma
The primordial system spreading over universes like mold, devouring worlds. The walls of reality getting thinner. More and more monsters are lurking in the dark corners. Demons who have returned from the other side thirst for blood. Only sleeper agents stand between unsuspecting mortals and creatures from the Cradle of the Undying. They are outcasts, madmen, rebels - chosen by the Stigma clan assembly. Kim has awakened. The voice in his head promises power, but what will it ask in return? *** English is my second language, sorry in advance. This is a bit slow, character-driven story. Basically, urban fantasy kitchen sink with RealRPG elements and Persona-ish social links system. Book One: Digital Complex (ongoing translation); Book Two: Desperate Measures (completed, waiting for translation); Book Three: Dawn is Your Enemy (completed, waiting for translation); Book Four: Dangerous Jobs (in progress).
8 79 - In Serial56 Chapters
The Pianist || MYG || ✔
World famous pianist Min Yoongis life fell to ruins after the death of his wife. .Despite his guilt, he couldn't keep away from the piano, but could not bare to touch it..This is the story of his journey on once again learning how to love.©chimchimicorn
8 467 - In Serial24 Chapters
Chosen (Lloyd X Reader)
Y/N was taken in by Sensei Wu at a young age ever since she was abandoned outside of the monastery. She trained in the secret art of Spinjistu and soon ventured off with Sensei Wu to seek the four elemental masters along with the four Golden Weapons. Then, she meets Lloyd. Her life would never be the same from there. Though their story is only the beginning, they all have a long way before any peace can be brought upon Ninjago.Ninjago does not belong to me nor does any of their characters. The only character I do own is y/n and everything else to Ninjago and Lego. The cover is also not mine.
8 161 - In Serial19 Chapters
not my stories, just enjoy having them all in one place!! xx
8 213

