《ASS STORY (END)》Epilog
Advertisement
3 Minggu kemudian...
Author PoV
Sudah selama 3 minggu ini Alifia masih tak sadarkan diri. Entah kapan ia akan bangun, yang pasti semua orang menunggu ia kembali sadar. Dan kembali beraktifitas lagi.
Demian saat ini menjaga Alifia. Demian menatap wajah cantik Alifia yang sampai sekarang tak membuka matanya. Apa Alifia marah padanya? Demian memang salah, ia sudah menyesal telah kasar terhadap Alifia waktu itu.
Demian kembali melihat wajah Alifia. Wajahnya damai, ia sangat cantik, seperti tak ada beban yang dibawanya. Apakah akan terus seperti ini?
Pria itu menggenggam tangan kurus Alifia. Ia mempererat genggamannya pada tangan Alifia. Ia takut kehilangan Alifia untuk selamanya, dan itu tak akan pernah ia biarkan terjadi.
Alifia akan bahagia bersamanya suatu saat nanti.
Jika di ingat kembali, banyak sekali kejadian menyakitkan yang Demian berikan ke Alifia, terutama tentang ciuman itu. Ciuman yang berakhir Alifia harus pergi dari hidupnya.
Ia sangat menyesal melakukan semua itu. Jujur saja, bila ada kesempatan kedua, ia akan menggunakan kesempatan itu dengan baik.
"Fiaa!!! Bangun dong... gue tuh mau minta maaf ke elo! Masa lo gak mau bangun sih... lo marah ya sama gue? Makanya lo gak mau bangun-bangun... okelah kalau lo gak mau bangun karena gue, setidaknya lo bangun karena Fano dan keluarga lo...
Mereka udah jaga lo dari kemarin, apalagi Fano... dia berjasa banget buat lo!!! Lo tega gitu ninggalin dia? Nggak kan? Ayolah bangun Fi... kita semua nunggu lo sadar... jangan kelamaan tidurnya!!!" jelas Demian.
"Gue udah ungkapin perasaan gue ke elo! Sekarang lo dong... gue mau denger apa jawaban lo? Lo masih cinta kan sama gue? Masih sayang? Dan lo mau kan jadi perempuan dimasa depan gue? Gie harap lo mau...!" Tak sengaja Demian meneteskan air matanya.
Begitu juga dengan Alifia. Dokter selalu bilang ajak Alifia berbicara. Karena Alifia masih bisa mendengar semua orang yang berbicara padanya. Dan ia juga bisa merasakan apa yang orang itu rasakan. Jadi kesadaran Alifia tak sepenuhnya hilang.
Advertisement
"Jangan nangis Fi... kalau lo nangis, gue juga sedih jadinya... dont cry princess, I'm here!!!" Ujar Demian.
Alifia menggerakkan tangannya untuk menggenggam tangan Demian. Saat Demian sadar, ia juga ikut mempererat genggamannya. Dan saat itu juga, monitor alat pendetak jantungnya memperlihatkan garis horizontal.
Tak lama kemudian suara dari monitor itu berdengung memenuhi ruangan Alifia, dan perlahan tangan Alifia yang tadinya menggenggam tangan Demian perlahan mengendur dan terlepas. Diikuti hembusan nafas terakhir dari Alifia.
"DOKTERRR!!!!" Teriak frustasi Demian.
Dokter datang dan memberi pertolongan ke Alifia. Tapi sayangnya, semuanya terlambat. Tak ada lagi harapan Alifia akan hidup.
Sedangkan Demian langsung menghubungi keluarga Alifia dan Fano. Secepat mungkin mereka semua akan mengetahuinya.
🌺
Dilain tempat, Fano mendapat kabar bahwa ia disuruh ke rumah sakit. Padahal baru saja ia pulang dari toko bunga, ia sengaja membeli bunga untuk Alifia.
Dan secepat kilat Fano kembali lagi ke rumah sakit, ia merasa senang. Karena mungkin Alifia sadar dari tidur panjangnya, atau Alifia... tak selamat. Ia menepis pikirian buruknya.
Selang beberapa menit kemudian ia sampai diparkiran rumah sakit, ia berlari menuju kamar rawat Alifia.
Disana sudah terlihat keluarga Alifia. Sudah berkumpul.
"Gimana keadaannya?" Tanya Fano saat sampai dihadapan mereka semua.
Ayah Alifia menggeleng-geleng kepala, dan menepuk bahunya. Ia tak mengerti dengan semuanya. Sedangkan ibu Alifia sudah menangis di pundak sang suami. Dan kemana kedua kakak Alifia?
Fano melihat ke dalam ruangan Alifia. Demian, dan kedua kakak Alifia sedang berada disana. Dengan cepat ia masuk kedalam.
"Kenapa? Apa yang terjadi?" Sergah Fano.
"Dokter!!! Alifia selamat kan?" Tanyanya lagi.
"Maaf! Kami tak bisa menyelamatkan nyawanya... kami permisi!!!" Dokter keluar dari ruangan.
Fano menggeleng pelan. Ia mengguncang tubuh mungil Alifia yang sudah sangat pucat. Ia tak menyangka kalau Alifia meninggalkannya secepat ini.
"Fi bangunnn!!! Gue tau lo pura-puraaaa!!!!! Bangunnnn!!!" Teriaknya.
"Fano!!! Sabar... Alifia lebih bahagia bersama Allah... lo harus ikhlas!!!!" Tegas kakak Alifia.
Advertisement
Sedangkan Demian, sudah tak tau lagi. Ia menyesal, sangat amat menyesal. Ia memukul-mukul tembok dengan kencangnya tanpa memerdulikan teriakan dari sahabatnya Jaya.
"Aaarrggggghhhh!!!!" Teriaknya frustasi.
"Untuk terakhir kalinya, lo genggam tangan gue tadi fi!!! Sebagai salam perpisahan untuk kita... gue bahagia udah kenal sama lo, makasih atas segalanya!!!" Batin Demian sambil melihat jenazah Alifia yang sudah dibawa keluar dari kamar.
"Dan gue akan selalu nyimpen lo didalam lubuk hati gue... gak akan ada orang yang bisa ganti nama lo dihati gue fi!!! Lo adalah perempuan yang paling tegar didunia... gue bangga punya sahabat kayak lo!!!" Batin Fano.
Kedua kakak Alifia sudah diam, ia harus ikhlas dengan kepergian adik perempuan satu-satunya. Kejadian ini tidak akan pernah terlupakan sepanjang masa.
🌺
Pemakaman berjalan dengan lancar. Orang tua Alifia sudah pulang, karena jika mereka tidak pulang, akan terjadi ibu Alifia pingsan.
Fano dan Demian sedang berjongkok di depan makam Alifia. Mereka berdua menatap kosong ke arah makam itu.
"Fano! Ayo...! Kita harus balik ke Apartemen..." ujar Azriel. Fano menurut ia bangkit dari duduknya.
Dan sebelum ia benar-benar pergi, ia menepuk bahu Demian.
"Ikhlasin dia... dia udah tenang di alam sana!!!" Ujarnya dingin.
Sedangkan Demian hanya diam. Tetap termenung. Tak menanggapi perkataan Fano tadi. Ia seperti mayat hidup.
Setelah ini, Demian pasti akan menjadi seorang pangeran es kembali. Pangeran es yang tidak akan bisa mencair.
Demian kembali menatap batu nisan yang berada di depannya.
ALIFIA SYAFITRI SYSSIL
BINTI
BRAM SATYO FERDIANSYAH
Lahir : 6 Mei 2000
Wafat : 17 Juni 2017
Nama yang indah. Sama seperti orangnya. Dan hatinya juga begitu lembut.
Dan setelah semuanya selesai, Demian akan memulai kehidupan barunya. Ia akan selalu mengingat kata-kata Alifia, bahagia selalu. Walau Alifia sudah tak ada lagi. Nama Alifia sudah tercetak jelas dihatinya.
Demian akan membuktikan bahwa ia bisa bangkit dari segalanya. Dan yang pasti Alifia akan bahagia juga disana. "bahagia lo, bahagia gue juga" seperti itu kata-kata Alifia.
❤❤❤
Advertisement
- In Serial78 Chapters
The Madoka in Mexico Series, by Thedude3445
The long-running Madoka Magica parody series is finally on Royal Road! From "Once Upon a Time in Madoka" to "My Big Fat Madoka Wedding," from "Kuttsukiboshi x Madoka Magica" to "Caribbean Rim," explore the adventures of the meguca girls in Mexico as they try to bring peace and justice to the world with magical girl action and frequent fourth wall breaks. Read it. You know you want to. It's only a matter of time before I win.
8 109 - In Serial13 Chapters
Obligate of a Self-Ordained Sorcerer
Come join the Discord! It was a typical late-night friday for Mara, secluded in her apartment in front of a digital expanse, relentlessly mashing code into a keyboard. An introverted workaholic, but this was what she wanted - what she had strived so hard to achieve. So why did she feel so lost? Her life was productive, comfortable, satisfying. Plenty had it worse but she still felt... ungrateful? Stunted? The right word escaped her, but she could feel the general revelation settling upon her. With it came a choice that would set events in motion far beyond the meager scope of a 'New Game+'. So taking an intrusive portal to god-knows-where, Mara will come to find that her new world offers boons and banes with equal abandon. Magic, skills, and unforgiving difficulty. For a frail human shut-in, finding herself stranded in the middle of a sprawling dungeon was one of the least desirable outcomes. Food and water would be the least of her problems, why oh why couldn't she just get summoned by some pervy king to slay a demon army or something? This is a story of magic and adventure with skills and stats galore. A litrpg / isekai epic that I've been inspired to make after years of wonderful works like "So I'm a Spider," "Rimuru the Slime," "Azarinth Healer," "Negima!?," and plethora of other isekai and fantasy novels and animes. Special shout-out to Douglas Adams, a big influence on narative humor that's had a non-insignificant effect on my writing style. I hope you enjoy joining Mara on her journey as I attempt to scratch the itch they left behind.Chapters target 3-6k~ words. Though I'm personally aiming for a chapter every couple weeks, I think I can at least promise one a month with how busy work's been. I made a Patreon due to requests, if you'd like to support me there I'll be using it to fund artwork and RR ads for increased exposure.
8 157 - In Serial67 Chapters
A Witch's World
Being outed as a witch is a fate worse than death. It is a problem young thief Iveriani never dreamed of having to think about. She has other things on her mind, like where her next meal will come from. So when she awakens as a witch on the eve of the most horrific event of her life, she not only has to escape from the men who slaughtered her friends, but also figure out how to navigate a world that reviles what she is. With the church’s paladins an ever present threat within Atrican city where she grew up, she has but one choice: to run. But not even on the rural outskirts far outside of Atrican is she safe from the witch hunters. Returning home she finds solace in a kind, fellow witch while leading a double life honing her powers by working for the most notorious criminal leader of the city. Now she has to decide what kind of person she wants to be. Safely hide amongst the people who would stone her if they knew the truth about her, or make something more of herself and push back against a cruel world that hates her through no fault of her own? Little does she know, behind it all lies an even darker secret.
8 604 - In Serial18 Chapters
Class Systems
A random young man wakes up in a random new world rife with violence, magic, and power. Finding himself in a body that already has abilities, he has to learn to manage his rage if he wants to survive.
8 102 - In Serial36 Chapters
She's their life
We have seen over protective brothers, there are maybe 6 , 7 or 8 brothers but what if a girl has 18 brothers, with her over protective parents and cousins.12 year old, Mona always thought that why she has no family and why she is without a surname?She spend her life selling hot dogs and sausages. She was alone and thought was an orphan.When she gets to know that she has a family, but not a small or medium size, but a very large family. She is send to live with her family that has 18 brothers excluding the cousins. She has to live with over protective family that is very possessive about her. A joint-family never seen before, full of happiness and humour.COVER CREDIT- @crazyyfictions
8 207 - In Serial6 Chapters
Chaeryeong Imagines
Just random imagines of our one and only Lee ChaeryeongFemale Reader
8 54

