《UTARI》Bab 16 - Memoar
Advertisement
SUNDARI duduk di ujung tempat tidurnya, di dalam kamarnya dan Sapto. Sinar matahari menembus dari celah-celah atap rumahnya menampakkan udara yang menerbangkan debu. Anak sulungnya sedang bermain seorang diri di ruang tamu, sementara anak bungsunya masih terlelap damai di atas kasur. Dengan hati-hati ia membuka laci kecil yang tersembunyi di bawah meja yang berada tepat di samping tempat tidurnya. Dari dalam sana, ia mengeluarkan kertas, dua lembar, yang dilipat jadi satu.
Di salah satu kertas itu berisi tulisan yang telah ia baca, entah berapa kali. Mungkin sudah sepuluh kali lebih dan setiap kali ia membacanya, hatinya berdesir. Saat pertama kalinya, ia menangis karena sedih dan bimbang padahal apa yang tertulis di dalam sana hanyalah paparan bunga tidur. Bunga tidur suaminya, Sapto. Di kertas lainnya, ada sketsa tipis yang dibuat oleh Sapto, dengan menggunakan pensil yang ia terka sudah tumpul. Sketsa yang meskipun tipis, tetap dapat dilihat Sundari dengan jelas bahwa adalah sesosok perempuan yang ada di sketsa itu. Sundari kembali menerka, sejak pertama ia menemukan kertas itu. Perempuan yang ada di gambar itu pasti lah orang yang dimaksud muncul dalam bunga tidur suaminya.
Berbulan-bulan yang lalu, Sundari tahu siapa sosok yang ada dalam sketsa itu dan mungkin juga siapa perempuan yang dimaksud oleh Sapto dalam tulisannya mengenai mimpi yang katanya sempat mengusiknya beberapa malam belakangan. Perempuan itu begitu mirip dengan Utari, perempuan kota yang entah bagaimana tiba-tiba muncul mengaku datang dari masa lalu suaminya yang ternyata punya nama lain Abimanyu. Sundari melihat gambar itu sekali lagi dan hatinya menjadi semakin yakin kalau perempuan itu adalah Utari. Apakah benar Mas Sapto sebenarnya adalah Abimanyu? Tapi, mengapa Mas Sapto tidak mau mengaku kalau ia masih memimpikan, bahkan mengingat wajah perempuan itu, Utari. Jantung Sundari bedegup kencang, ada perasaan takut sekaligus bingung di sana. Selama ini, ia menyimpan sendiri kenyataan itu. Tidak sekalipun Sundari berani menanyakannya pada Sapto, meskipun kerap kali ia merasa cemburu walau hanya mengingatnya saja.
Advertisement
Ia mendengar suara pintu rumah terbuka. Suaminya sudah pulang ke rumah rupanya. Sundari beringsut menyembunyikan kembali kertas yang ada di tangannya saat itu ke dalam laci. Lalu, ia menyisir rambutnya dan mengikatnya apik ke belakang hingga taka da satupun anak rambut yang menyentuh wajahnya. Rambut kecoklatan perempuan itu tersanggul rapi dengan bermodalkan karet gelang berwarna kuning. Ia merapikan sedikit bajunya, seperti hendak menemui tamu istimewa, mengecek pantulan dirinya di cermin dan bergegas menuju ruang tamu.
"Eh, sudah pulang, mas." Utari mengambil gelas meja makan dan meletakkannya di meja tamu. "Ini minumannya."
Sapto duduk di salah satu kursi yang ada di ruang tamu mereka yang sederhana. Ia memperhatikan anak sulungnya sedang menggambar gedung-gedung bertingkat. "Sedang menggambar apa, le?"
"Gedung, pak."
"Memang kamu pernah melihat gedung?"
"Ya pernah tho pak. Di TV."
Sapto menyentuh kepala anaknya dan membelainya beberapa kali.
"Lain kali, kita pergi ke kota ya pak. Aku mau lihat gedung-gedung asli." Kata anak itu agak merayu. Sapto hanya tersenyum.
Sundari yang juga duduk di sana ikut tersenyum.
"Tadi aku bertemu dengan Utari dan Aksara di dekat dermaga."Sundari menyimak. "Mereka pamit pulang."
"Mereka pulang?" Ulang Sundari, entah karena lega atau tidak percaya. "Terus, mereka bilang apa?"
"Tidak bilang apa-apa. Ah, syukurlah mereka tidak lama-lama di sini. Aku sampai bingung mau bicara apa tempo hari itu. Ada-ada saja, ya."
Sundari terdiam. Dalam hati ia bertanya-tanya, mengapa kamu berpura-pura seperti itu, mas. Apa benar kamu tidak ingat Utari sama sekali? Atau mereka yang salah? Aku bingung, mas.
"Kenapa?" Tanya Sapto yang menemukan istrinya sedang terlihat bingung.
"Ah, tidak apa-apa, kok. Ya, memang aneh cerita mereka. Aku sampai tidak percaya kalau hal itu bisa benar-benar terjadi." Kata Sundari. "Tapi, apa kamu benar-benar tidak mengingat apa pun? Maksudku, apa pernah kamu teringat sesuatu yang seperti tidak ada hubungannya dengan kehidupan kamu saat ini?" Tanya Sundari penasaran. Ia hanya ingin memastikan, dan berharap apakah suaminya itu akan berkata jujur.
Advertisement
"Entahlah, Sundari. Aku benar-benar tidak ingat apa-apa dan kalau apa yang dikatakan Utari itu benar, Aku tidak akan ikut dengan mereka karena kamu dan anak-anak."
Sundari mendekati suaminya, lantas memeluk lelaki itu. Ia bersyukur karena telah memiliki Sapto di sampingnya.
Sementara itu, hati kecil Sapto bersuara. Ia masih ingat mimpi yang beberapa kali mengusik tidurnya. Mimpi yang tidak jelas dan sulit ia gambarkan. Mimpi yang mempertemukannya dengan sesosok perempuan asing. Anehnya, mimpi itu datang berulang kali dan anehnya lagi, setelah ia ingat-ingat, perempuan itu begitu mirip dengan Utari. Apakah benar ia pernah menjadi bagian di masa laluku? Ia menggeleng sekali, berusaha menyangkalnya.
Sundari masih memeluk dirinya. Sapto memperhatikan perempuan itu dan mengusap kepalanya, lalu mencium rambutnya. Sementara itu, Utari mau tidak mau masih mengusik isi kepalanya saat itu.
Advertisement
- In Serial40 Chapters
My Body Could Turn Into Data!
People get to travel through worlds when they were stuck by lightning; Ralph gets to digitalize his body when he was struck with lightning. He could enter into any database physically through his phone. He could digitalize his body and enter the farming game, planting whatever he wanted. He could stay in a villa and drive a luxury car, and even bring out everything in the game to reality. Ralph had accidentally entered PUBG game. PUBG players: What the hell, someone threw a long sword at me and nuked me instantly! I am reporting this cheater!” PUBG officials: “We are sorry but this player you are reporting does not exist in our database!” Raplh: “Actually I was just thirsty and wanted to get some water, but you were in my way.” Movies, dramas, games… Ralph had realized that he could travel through any virtual world! He knew that with this, he would become a very powerful person!
8 1092 - In Serial11 Chapters
Reborn in MHA
A perculiar teen dies after being hit by Truck-kun. As the beaming lights flash into his eyes and the immense force tore apart his body, he finds himself in a dark room before meeting a God who lets him reincarnate. ( I do not own My Hero Academia, or the cover photo used for the novel )
8 206 - In Serial14 Chapters
The Master of School
A girl goes back in time and realizes that just maybe time travel wasn’t a thing for a reason as she messes up more and more of her life. When what seems to be an oasis in the form of her Principal arrives, she thinks everything could end up okay, only to later find out he planned to find and torture the time traveler until she gave him her blueprints. It was a good thing he just thought she made for a good assistant and didn't know she was said time traveler… Right? Old summary: Time travelling to the past, May didn't expect to be trapped in her younger body. Forced to relive her life, her attempt to speed through school is halted by her odd and criminally insane principal, whom she calls the Master. Turned into his assistant, she tries surviving even as her own actions make everything worse. With a principal that had never been there previously and her home life slowly becoming more and more abusive, May is slowly dragged into angst as the weight of what she's caused settles on her shoulders.
8 200 - In Serial14 Chapters
The modern day plague doctor
The world has become an rpg. Monsters have decended and destroyed the world. A year after the end survivors have come together and formed their own nations and kingdoms around the globe. Finding peace and comfort after so long. But when someone becomes sick and healing magic won't work they use medicine. But what do you do when you run out of medicine. The next choice would be a doctor. But with new species comes new diseases and only one man can help you then. A man with a plague doctor mask carrying a old medicine case.
8 88 - In Serial7 Chapters
Secret Santa
Marinette and Adrien are paired for their class Secret Santa exchange, but the simple gifts set in motion something much larger and more complete than either of them alone.
8 182 - In Serial7 Chapters
Doomed to be a Cannon Fodder
(Completed)(Not affiliated with the famous DCF novel- which is great btw)Of all the times to transmigrate into, I transmigrated into the time when the heroine was drugged by her evil stepsister, ready to be ravished by a perverted man.The tragedy is.... That cannon fodder perverted man....Is me.(Art not mine.)
8 194

