《[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck》4
Advertisement
" Hiks.....Hiks.....Hiks...."
Haechan terisak sambil memeluk lututnya, beberapa waktu yang lalu ia dimarahi oleh Ten dan Johnny habis habisan. Ini kali pertamanya Haechan dimarahi dan ia benar benar takut. Mark hanya bisa menemani Haechan duduk menangis di taman, sebenarnya Mark tidak ingin menjemput Haechan yang kabur tadi, tapi Ayahnya memaksa dan Mark terpaksa menurut.
Haechan dimarahi karena ia mendorong temannya di TK dari perosotan sehingga kaki anak itu patah. Jihoon, anak itu memang terkenal jahat dan sering di merundung anak anak lain disekolah, Mark salah satunya.
Haechan yang saat itu ingin main perosotan, tiba tiba saja Jihoon menariknya dan mendorongnya, memotong antrian dan menginjak kaki Haechan. Haechan kesal karena ia yang duluan naik ke perosotan ini, karena Jihoon menginjak kakinya yang tidak bersalah, Haechan mendorong Jihoon dari perosotan.
Beruntung hanya kakinya yang patah, jika tidak entah bagaimana nasib Haechan sekarang. Orang tua Jihoon tentu marah dan meminta pertanggung jawaban kepada kedua orang tua Haechan, pihak sekolah pun berusaha menjadi penengah. Beruntung semua bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
Namun tetap saja Haechan salah, walaupun ia kesal dan ingin menghukum orang jahat, melukai seseorang tetap tidak dibenarkan, karena itu Johnny dan Ten memberi Haechan pelajaran keras, walaupun sebenarnya mereka tidak tega karena pada dasarnya Haechan hanya ingin membela dirinya.
" Ayo pulang"
Akhirnya Mark bersuara setelah 20 menit sibuk dengan bukunya. Mark sangar menyukai buku, bahkan di umurnya yang masih 4 tahun, anak itu sudah mengenakan kaca mata karena matanya yang rusak akibat suka membaca buku di malam hari dengan lampu redup.
" Tidak mau! Ayah pasti memarahi ku lagi aku benci mereka!"
" Makanya jangan nakal!"
" Ck... pulang sana!"
Haechan kembali memeluk lututnya, ia benar benar tidak ingin pulang saat ini.
" Kau keren..." Mark kembali bersuara
" Huh?"
" Ya.... kau berani melawan Jihoon, kau keren.... aku saja tidak berani"
" Ya.. kau kan lemah!"
Kemudian kembali diam
Mark sebenarnya sedikit kasihan pada Haechan, Haechan itu anak yang jarang menangis, ia lebih sering tertawa walaupun membuat telinga Mark sakit karenanya. Melihat Haechan menangis seperti ini membuat ia juga sedih.
Mark sebenarnya tidak benci dengan Haechan, ia hanya tidak suka Haechan yang berisik dan sering mengusilinya. Melihat Haechan menangis, dengan mata yang sembab, membuat Mark sedikit gemas, karena jika Haechan diam ia terlihat sangat lucu.
Advertisement
Bagaimana pun, Haechan itu teman Mark. Mereka tidur di kamar yang sama, berbagi mainan yang sama, bahkan makan pun bersama. Jadi sekesal apapun Mark pada Haechan, ia masih menganggap Haechan temannya.
Bugh
Haechan membalikkan badanya, menatap Mark yang sudah berdiri menjauh darinya. Tadi Mark dengan sengaja melempar bukunya pada Haechan
" Pergi sana!" Haechan melempar kembali buku Mark
Bugh
Lagi, Mark melemparkan bukunya, jika tadi mengenai punggung Haechan, kini mengenai kepalanya
" Yak! Sakit!" Protes Haechan
" Blee" Mark hanya menjulurkan lidahnya sambil waspada takut Haechan melempar kembali buku itu
" Ish! Kau menyebalkan sekali!" Protes Haechan ingin melempar kembali buku itu, tapi tangannya terhenti ketika melihat Mark tesenyum
Ya, Mark tersenyum
Melihat Haechan yang kesal dan tidak menangis lagi. Mark berhasil menghibur Haechan yang bersedih karena itu Mark tersenyum.
Haechan tertegun, benar kata papinya, Mark lebih menarik dan tampan jika ia tersenyum ketimbang ia marah.
Haechan pun mengurungkan niatnya melempari Mark, ia pun berdiri dan berjalan mendekati Mark.
" Ayo pulang" Ajak Haechan menarik tangan Mark berjalan bersamanya.
" Sudah tidak marah?" Tanya Mark
" Tidak..."
" Tidak menangis lagi?" Tanya Mark lagi
" Tidak..."
" Baiklah"
Mark pun mengikuti langkah kaki Haechan. Haechan menatap Mark sekilas yang tersenyum berjalan di sampingnya. Haechan sedikit tersipu, dan mulai detik ini, Haechan berjanji pada dirinya untuk membuat Mark tertawa, karena Haechan lebih menyukai Mark yang tersenyum dan tertawa.
.
.
.
" Ya ya ya lakukan itu lagi" Perintah Mark
" HAHAHAHAHAH..... Lucu sekali... wajahmu .... lucu sekali AHAHAHA"
Mark tertawa terpingkal pingkal melihat Haechan yang membuat wajah lucu. Haechan itu jika sudah memiliki tekad, pasti ia lakukan dengan sungguh sungguh, dan inilah yang terjadi, ia benar benar sering membuat Mark tertawa dan tersenyum.
" Hehe... aku hebat kan?" Bangga Haechan dengan senyuman khas miliknya
" Hebat... kau terbaik... hahahaha perutku saktit" Mark masih berusaha menahan tawanya sambil berguling guling di lantai.
Haechan baru tau, walaupun Mark dingin dan terkesan pendiam, terpi ternyata Mark adalah anak yang mudah tertawa. Hanya dengan lelucon kecil dari Haechan, Mark bisa tertawa terpingkal pingkal. Mark paling senang jika Haechan membuat wajah jelek, itu benar benar menghibur Mark. Dan kini, jika kamar mereka biasanya berisik karena suara teriakan dan makian, kini kamar itu berisik karena suara tawa mereka.
Advertisement
" Yang terakhir sampai rumah... membersihkan kamar!"
Setelah lelah bermain di taman, Mark ingin pulang, tapi mengajak Haechan baik baik percuma saja, Mark mulai paham bagaimana cara bermain dengan anak yang bernama Haechan itu. Karena itu, Mark meneriaki kalimat itu sambil berlari meninggalkan Haechan, karena pasti Haechan ikut berlari di belakangnya.
" HEY! ITU CURANG!" Haechan ikut berdiri dan mengejar Mark
" Coba saja kejar aku bleee" Ejek Mark
" Ck... Awas saja kau JUNG MARK MENYEBALKAN!"
" hahahahaha"
Begitulah mereka pulang dari taman ke rumah setiap hari.
.
.
.
" Paman mau kemana?" Tanya Haechan sambil mengucek matanya melihat Jaehyun sibuk di pagi hari, diikuti dengan Mark yang berjalan dibelakangnya.
" Mark.. kau sudah bangun? cepat mandi kita harus pergi" Pinta Jaehyun sambil tetap mengemasi barang barangnya
" Huh? Kita mau kemana ayah?"
" Kita kerumah kakek...."
" TIDAK!"
Itu suara Haechan. Ia pun menarik tangan Mark, menyembunyikan tubuh Mark dibelakangnya seolah tidak ada yang boleh menyentuh Mark. Mendengar Haechan berteriak, Ten dan Johnny pun keluar kamar.
" Haechan... dengar papi... paman Jaehyun dan Mark juga punya keluarga... kau tidak kasihan?"
Ten mengusap air mata Haechan yang sudah mengalir
" Tapi.... mereka juga keluarga ku.... hiks... tidak boleh! Tidak ada yang boleh meninggalkan Haechan!"
Johnny hanya bisa menggaruk pelan kepalanya. Setelah 6 bulan lebih Jaehyun tinggal bersama mereka, banyak hal yang terjadi. Jaehyun pun menceritakan masalah hidupnya pada orang yang ia anggap sebagai kakak itu, Johnny membantunya banyak hal, salah satu nya untuk berbaikan dengan orang tuanya.
Johnny sempat berbifikir, untuk tidak membantu Jaehyun terkait masalah itu, menganggkatnya sebagai adik dan hidup bahagia, tapi bagaimana pun juga Jaehyun masih memiliki ayah. Johnny tau betul bagaimana rasanya ditinggal oleh sosok seorang ayah. kedua orang tua Johnny meninggal saat ia berumur 12 tahun, dan saat itu ia menjadi sosok ayah bagi adiknya. Karena itu ia tidak ingin memutuskan tali darah orang itu.
"Haechan... tidak boleh egois seperti itu... " Johnny ikut membujuk
" Hiks ayah jahat! ayah pasti mengusir mereka! Ayah jahat!" Haechan memukul mukul dada Johnny
" Hey... aku hanya kembali pada orang tuaku... kita bisa bertemu lagi kok... hm?" Bujuk Jaehyun
" Paman bohong! Mark bilang rumah kakeknya di kanada, dan Mark bilang itu jauh harus pakai pesawat! Hiks... paman jahat!"
Jaehyun tidak bisa bohong, ia juga sedih meninggalkan malaikat kecil ini, anak ini terlalu baik untuk menangisinya pergi seperti ini. Ten dan Johnny hanya bisa menghela nafasnya, mereka sudah tau hal ini terjadi. Haechan sangat dekat dengan Jaehyun dan Mark, pasti ia sangat sedih jika mereka pergi.
Haechan melepaskan tangannya yang menggenggam tangan Mark, menempelkan kedua tangannya seperti memohon.
" Pa..paman.. Maafkan Echan.... Echan janji jadi anak yang baik...Hiks" Haechan menggesek pelan kedua telak tangannya
" E...Echan.. tidak akan ganggu Mark lagi... Echan tidak akan pukul Mark lagi... Echan tidak akan nakal lagi... " Air mata itu berderai dengan tangan yang terus memohon
" Paman jangan marah dan pergi... E..Echan... tidak akan nakal lagi ..."
Ten yang melihat itu tidak bisa menyembunyikan air matanya, tidak hanya Haechan yang sedih Jaehyun pergi, Ten dan Johnny pun ikut sedih. Kehadiran mereka berdua membuat warna baru dalam keluarga mereka, dan mereka sangat nyaman karena hal itu. Ten hanya bisa memeluk Johnny sambil menyeka air matanya, anaknya ini benar benar pintar untuk urusan meluluhkan hati seseorang.
" Jangan menangis hm? Kenapa meminta maaf, paman tidak marah padamu" Suara Jaehyun bergetar, ia merasa tidak pantas ditangisi oleh anak seperti Haechan. Percuma saja menahan air matanya, kini Jaehyun ikut menangis.
" Jangan pergi paman... aku tidak mau...huaaaaa"
Tangis Haechan pun pecah, Jaehyun memeluk Haechan, ia benar benar tersentuh, tapi disatu sisi ia sedih ditangisi oleh anak kecil seperti itu benar benar membuat hatinya terluka.
" Maafkan paman... tapi paman harus pergi...paman janji akan mancari Haechan lagi mh?"
" Huaaaaa"
" Maafkan paman ya Haechan... jangan nakal-nakal yaa kalau tidak ada paman..."
" PAMAN JAHAT!"
Haechan mendorong Jaehyun dan lari meninggalkan rumah, ia benar benar sedih.
" Haechan!" Teriak Jaehyun
" Tak apa... kau siapkan saja barang barangmu, flightnya sebentar lagi kan? biar aku yang mencari Haechan" Ten pun bergegas mengejar Haechan yang sudah entah sudah berlari kemana.
Mark disana hanya bisa diam. Ia tidak mengerti kenapa Haechan sampai menangis seperti itu dan Ayahnya terlihat sangat sedih. Tapi dari semua kebingungan Mark, satu hal yang tidak Mark mengerti.
Ketika ia tau ia harus pergi dengan ayahnya, dadanya terasa sesak, seolah ada perasaan menolak dari dalam dirinya.
Ya dia juga tidak ingin berpisah dengan Haechan.
Advertisement
- In Serial510 Chapters
Metaworld Chronicles
Gwen Song awoke in a world that was not her own, in which everything she was familiar with had been replaced. Instead of airplanes and electricity, this 21st-century Earth is ruled by magic and dragons; humanity survives in a land of magical beasts and otherworldly beings, protected by shielded enclaves and magical constructs. Follow Gwen across the world as she struggles to rebuild her life in this strange new reality. Behold a tale of adventure, friendship, and (of course), magic! Witness as she grows from a simple grade school student to a fully-fledged Mage, through university and beyond, discovering the secrets of a world made unreal by magic and mysticism. Volume 1 Amazon (US) the book is in all markets as well.Volume 2 Amazon (US) the book is in all markets as well.Volume 3 Amazon (US) the book is in all markets as well.V1 Google Play, iBook, Kobo, Nook and Playster LinkV2 Google Play, iBook, Kobo, Nook and Playster Link Paperback version of this Novel will soon be avilable on Amazon.comVolume 1 - https://www.royalroad.com/amazon/B093B2362JVolume 2 - https://www.royalroad.com/amazon/B088N8CF62 Volume 3 - Coming soon after another Satiate yourself while you wait with Metaworld-Meta-fics : "Strictly Caliban" From the always catty @Wandysama "Ariel le Cutie" also by @Wandysama"An Islander's Meta-Journey" from young gun @Bartimeus "The Mysteries of Fudan, and Other Rumors From the Metaworld" by @valderag "Strategic Magic" by @kjoatmon "The Strange Life of a Quarter-Elf From Sydney" by @Izetta_Fleur "Rise of a Magi" by quacky @Rhein "The Chronicle of a Null Mage" by Snow AKA @Warior1411 JOIN OUR DISCORD SERVER For theorycrafting, world building, Dede, and meta-brew Roleplaying! Thank you Wandysama & Boneless Chicken et al for all the vote pics! VOTE!
8 7268 - In Serial12 Chapters
Grimm Tales: A RWBY Story
Two years after losing everything, two sisters will try to rebuild the lives they one had, as well as mend the heartache left behind through their connection with the many strange cast of characters they meet, and the many strange story's they're caught up in. Grimm Tales is a RWBY fan fiction I wrote and illustrated from 2014 through 2016. Keep that in mind when experiencing the story and the art within it. Also keep in mind that this story is technically unfinished. I put this aside in October of 2016 after completing what you can call the "first season" of what was going to be a multipart series. Even though the entire story remains unfinished, things do end in a somewhat satisfactory manner.
8 100 - In Serial47 Chapters
Uralter
He fought his way to the top. His birth was lowly. His life had been insignificant. But his will to survive was unwavering. One day, his soul merged with an unknown existence. From that point forward, he was destined for greatness. Each step of his path was marked with danger, but he did not stop. From nothing, he rises with an era of legends.
8 202 - In Serial88 Chapters
Dragonslayer Awakens (The Flash Guardians series 1)
MaXabiere Berrygrewd, or Xabe for short, is a sixteen-year-old boy who lives in an enchanted world called Enchanteria, a place full of magic, wonders, and mysteries. And in that world, there are mortal heroes of any race called the Flash guardians: Who train and practice their magical abilities, talents, skills, and spells to stand against evil and become the forces of good. Xabe found them admirable, so a small part of him wanting to join them, but he only looks at a smaller picture as he lives in a peaceful, prosperous town of Yardsville in the landmass of Etheron. But his life was not all that peaceful, though. A long time ago, the greatest threat was created and caused nothing but chaos, death, and destruction. Devastrigon is its name: a colossal three-headed dragon that conquers the sky, wreak havoc on the earth, trembles the seas, and give wrath to the flames. Unlike the united clans of the dragons, this one is a king of its own, and thus it has followers that sought to take over the world- and so the dragon war began. Even the Flash guardians find this their greatest threat they had ever faced, but fortunately, awakened from his slumber, arise the legend known as the Dragonslayer: an unknown avenger that can outmatch any dragon with his strength and mighty roar. He had earned the out most respect from his deeds and power. However, what lies ahead of the slayer is not what it seems, for his purpose is to not bring an end- but to give a start. And that starts with MaXabiere, who, deep down, has an inner power that has been growing little by little as he uses them. Although, the inner power is still in a sleepy state and must be awakened in order to see the unimaginable potential. He must join alongside with the Flash guardians, must be trained by the Dragonslayer, and he must realize his true destiny in order to see the bigger picture by realizing what it's like to be a slayer, a guardian, and a hero. The very first installment of “The Flash guardians” series has forged the magical world, diverse characters, epic quests, and the beginning of a new legend of the Dragonslayer awakens. *Book cover is illustrated and designed by M. J. Cervañez *If you like the story and want to see more of the heroes' story, you can donate in my PayPal as a sign of support (no specific amount). I have been dreaming of that all the effort would pay off from what I am truly passionate about: that is to create and show my work to the world! @mjcervanez All Rights Reserved Copyright 2022
8 220 - In Serial167 Chapters
All The Dead Sinners
A young man named Desmond applies for an elite academy of soldiers, to become one and avenge all he lost, but ends up embroiled far faster than he ever thought in a war where a world of magic and a world of technology collide. Release Schedule: Updates every Saturday. This story is also on my personal site, where chapters will be released a day earlier. Click here to read this story in Spanish.
8 265 - In Serial19 Chapters
Let Me Love You (Lauren Jauregui/You)
Y/n is a famous actress. Lauren is in a famous girl group. They met. They became friends. They fell in love. But management didn't like it, so it wasn't allowed. Until one of them is brave enough to do something about it.This story is shit don't read it.You've been warned.
8 163

