《[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck》13
Advertisement
Haechan menutup wajahnya dengan tangannya, mengabaikan suara orang yang membangunkannya.
" Bangun dasar kebo!" Mark menarik Haechan untuk berdiri
" Apa sih! Kan yang sekolah itu kau bukan aku! kenapa aku harus bangun pagi!"
" Ck... bagung ngga! cepat! waktu ku sedikit!"
" Arrgh! Mark sialan!"
Haechan terpaksa bangun, pasalnya Mark benar benar akan menyeretnya jika ia tidak bangun. Biasanya jika Mark ke sekolah, Haechan tidak harus bangun pagi, tapi entah kenapa pagi ini pria itu membangunkannya.
" Dengar aku hanya akan menjeleskannya sekali!"
Haechan masih mengucek matanya, nyawanya masih belum terkumpul, ia bahkan tidak sadar sekarang berada di dapur.
" Kau tekan ini perlahan tunggu sampai lampunya muncul"
" Hmmm"
" Kemudian ini untuk mengatur suhu panasnya, kau hanya menggeser jarimu keatas dan kebawah"
" Hmmm"
" Yak! Kau mendengar ku tidak?!"
"Hah? Apa?" Tanya Haechan bingung, ia masih setengah sadar
Mark menepuk pelan keningnya, sedari tadi Mark berceloteh Haechan tidak mendengarnya.
"Bangun bodoh!" Mark pun menjentikkan jarinya dengan kuat ke kening Haechan sontak membuat Haechan kaget dan benar benar sadar kali ini.
" SAKIT!" Protes Haechan
" Makanya dengarkan! Aku sudah terlambat!"
" Ck..." Haechan hanya mengerutkan bibirnya sambil mengusap keningnya
" Ku ulangi, untuk menghidupkannya, sentuh tombol ini perlahan, tunggu sampai lampu merahnya muncul, paham?" Haechan mengangguk
" Kemudian ini untuk mengatur suhu panasnya, kau geser saja keatas dan kebawah, semakin keatas semakin panas, paham?" Haechan kembali menangguk
" Kalau sudah selesai, sentuh tombol semula tunggu sampai lampunya mati, mudah kan?" Haechan kembali mengangguk
" Coba" Perintah Mark
Haechan pun mencoba menghidupkan kompor yang berkali kali ia coba untuk menghidupkannya tapi selalu gagal, bagaimana tidak, tidak ada tombol atau pun hal yang bisa Haechan putar untuk menghidupkan kompor, semuanya datar.
Advertisement
" Whoa..." Haechan takjub pada dirinya sendiri ketika berhasil menghidupkan kompor listrik modren itu
" Hati hati dengan wilayah ini, walaupun tidak mengerluarkan api, tapi kalau sudah kau hidupkan, ia akan panas mengerti?" Mark menunjuk 2 piringan hitam yang sedikit menojol dari daerah yang lain dan dijawab anggukan oleh Haechan
" Baiklah, aku pulang sedikit terlambat... jangan buat kekacauan!"
" Ya! sana pergi!"
Mark pun tersenyum tipis, merapas kunci motornya dan berlari keluar rumah.
PRANK!
Mark menyeringit kala ia membuka pintu, pasalnya ada buyi benda yang jatuh tepat ketika ia membuka pintu dan suara itu berasal dari dapur.
" Ck... anak itu ngapain lagi sih!"
Lihat baru saja Mark pulang dari sekolah, Haechan sudah mengacau lagi.
Mark bergegas membuka sepatunya dan sedikit berlari menuju dapur. Ia melihat Haechan mengerang kesakitan memegangi tangan kanannya, dengan panci dan tumpahan kuah sup dilantai
" Ngapain sih!" Kesal Mark
" Kompor mu tuh! menyebalkan!"
" Hah?!"
" Kufikir sudah mati, ternyata masih menyala! pancinya jadi tetap panas!"
" Kan tadi sudah kuajarkan!"
" Ya tau! tapi karna ngga ada apinya ya aku lupa!"
" Makanya jadi orang tu teliti!"
" Ya maaf!"
" Udah sana! biar aku membereskan! menyusahkan saja"
Haechan pun berdiri meninggalkan di dapur. Haechan tadi hendak memindahkan sup yang sudah ia masak tadi, karena Haechan sempat meninggalkannya cukup lama, Haechan berfikir panci itu sudah mulai dingin, jadi Haechan bisa mengangkatnya tanpa sapu tangan, tapi karena kompor itu tidak mengerluarkan api, Haechan terledor dan lupa mematikan kompornya, sehingga panci itu tetap panas. Saat panci itu terlepas dari tangannya karena panas, kuah panas pun ikut menyirami tangan kanannya.
Ketika Mark ingin membersihkan kekacauan itu, ia merasakan genangan air itu panas, dan sekilas Mark juga melihat tangan Haechan yang merah. Mark pun berdiri dan berlari menuju kamar.
Advertisement
Bugh
Sekotak P3K melayang mengenai kaki Haechan.
" Cari saja salap untuk luka bakar ada disana" Titah Mark
" Makasih...."
" Makanya jangan bodoh! Dasar cengeng!" Mark pun pegi meninggalkan kamar
" ck... siapa yang cengeng!"
Protes Haechan sambil merangkak mengambil kotak P3k itu dan mengusap air matanya. Ya Haechan menangis karena ini rasanya benar benar perih dan sakit.
Mark menghela nafasnya panjang, pria ini benar benar membuatnya kesulitan. Mark sempat melirik tangan Haechan, ternyata tidak separah yang Mark bayangkan, ia pikir ia akan mengendari motor dengan kecepatan tinggi untuk membawa Haechan ke rumah sakit.
" Kau siap makan?" Tanya hanya Haechan setelah hampir 20 menit tidak keluar kamar dan melihat Mark mencuci mangkok serta sendok
" Ya"
" Apa?"
" Ramyeon"
" Aku?!" Protes Haechan, pasalnya itu makanan favoritenya
" Tidak ada!" Mark melewati Haechan, sambil menatap tangan kanan Haechan, merahnya sudah mulai mereda dan ada helaan nafas lega dari Mark.
" Yak! Tanganku kan sakit!"
" Ngga dua duanya kan? Lagian cuma kena panas doang lebay!"
" Dasar menyebalkan!"
" Kau yang menyebalkan! dan merepotkan!"
" Kan sudah ku ajarkan! masak saja sendiri!" Tambah Mark lagi
" Tidak! ogah! aku tidak akan menyentuh kompor bodoh itu lagi!" Haechan menatap kesal kompor Mark yang tidak bersalah
" Kau yang bodoh! Yasudah kalau tidak mau tidak usah makan!"
" JUNG MARK SIALAN!"
" Berisik aku mau tidur!"
Mark pun berjalan menaiki tangga mengabaikan Haechan yang mengomelinya. Haechan hanya bisa pasrah, jujur ia takut untuk menghidupkan kompor itu lagi, cukup sekali saja tangannya terkena air panas. Jika ia berulah lagi, bisa bisa tangannya hangus terbakar.
Haechan membuka kulkas, tapi tidak ada makanan yang bisa langusung dimakan, semuanya harus diolah terlebih dahulu.
" Haaah... masa aku makan ramyeon mentah lagi!" Protes Haechan
Haechan pun membuka lemari, tempat Mark biasa menyimpan stok ramyeon instan, dan ia terkejut tetika menemukan semangkuk ramyeon ada disana dan itu masih panas.
" Ck... sok perhatian!" Senyumnya dengan wajah yang sudah merona
" YAK! Kau tidak memasukkan yang aneh aneh kan?!" Teriak Haechan dari bawah
" Racun Tikus!" Balas Mark dari atas
Haechan tersenyum bahagia, pasalnya didalam mangguk itu juga ada telur, sayur dan bakso.
Dan jujur saja, hari ini bagi Haechan Mark terlihat sangat manis dan Haechan suka itu.
Di sisi lain, Mark tersenyum sambil menutup matanya, senyumannya sangat tulus , bahkan ketika Mark benar benar sudah terlelap, senyuman itu tidak pudar.
Advertisement
- In Serial38 Chapters
The Perks of Immortality
This story will no longer be updated. After living decades and dying hundreds of times, Kegan has learned that he has finally passed some test that the cruel spirit had given him. Now, Kegan has the ability to gain “perks” that can make his life much easier. He is looking forward to finally having an easy life with the new perks he has earned. Rules to keep me honest for the perk system: Spoiler: Spoiler 1. The purpose of perks is to help the MC live longer and do new things each life. 2. The perks can be unlocked by getting hurt or killed. 3. The perks can be unlocked by putting in a lot of effort that isn’t easily duplicated in a new life. 4. Perks are generally beneficial enhancements to the MC’s body. 5. Perk costs can be lowered with more impressive achievements to unlock them. 6. Perk costs can be lowered by repeated death or injury from something the perk protects against. 7. Perk costs are increased for quality of life improvements that don’t benefit survival. I want to avoid one of the pitfalls I see for other LitRPG stories where the game elements barely relate to the story, or offer very little information. If people are skipping over and not reading the perks then I'm doing things wrong. So I promise to try and make the perks interesting, sometimes humorous, informative, and relevant to the story.Cover art by http://dertypaws.com/
8 124 - In Serial48 Chapters
Magician Endeavour
In a world that is coming to an end by the hands of destruction, one surviving magician remained. He, who is an old mage that had lived a very long time, entered into battle against the forces of evil in order to stop their destruction of his world. However, he fails and the world ends, but he makes one final contract with a great entity for a chance to save his world. Thus, his spirit is transported into the past to reborn in a time when the end of everything had yet to began.
8 130 - In Serial20 Chapters
Soldiers of Mana
(I am currently in the process of rewriting the story. The rewritten chapters will be slowly added to my website. Once I catch up to the current amount of released chapters, then I will reupload them all here. Along with a brand new chapter.) https://www.leeninnsocial.com/ ---------------------------------------------------- In a place where factions fight for resources related to increasing technology, and military strength, they will do anything to develop the strongest fighting force possible. This leads the Sky Nation of Ailiven to take children from orphanages to raise them as weapons. Niko, a young boy who lost his parents, and was separated from his friends at the orphanage will have his life slowly morph into nothing but that of a weapon.
8 108 - In Serial15 Chapters
Edible One-Shots
These are just few straight one-shots and some random sexual poetry that I've created. They are original stories and poems. Please don't hate. I don't have to put them on here, it is a choice. All of these will include a female, if you crave strictly gay one-shots, check out my other book coming soon called "Heated BoyxBoy One-Shots". Those are all of my dirty BoyxBoy stories. This book will definitely contain threesomes, so again, don't hate, or read something you are aware you aren't ready for. I won't include an age limit, but I do suggest precaution.
8 109 - In Serial14 Chapters
The Angry Birds Movie 2 (rewritten)
The birds and pigs are forced to work together to save their islands from being destroyed. Meanwhile, Aggie is still dealing with her break-up relationship with Red as she tried to control herself from sadness, anger, and jealousy when there's a new bird came to his life. WARNING: SPOILERS!
8 136 - In Serial24 Chapters
RE: DIVINE
(Mature story with language, with possible sexual situations and gore later on) Partially a parody for people who complain of the influx of op reincarnated mc's. The main character died and won a prize for doing so. The prize? Divinity! Follow our main character in a realm where he is absolute!
8 75

