《[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck》26
Advertisement
Haechan membaca ulang list belanjaannya, memastikan semua barang sudah berada di dalam trolinya.
" Heol... padahal ini hanya setengah tapi troliku sangat penuh"
Gumam Haechan menatap trolinya yang penuh dengan barang barang. Haechan sudah berada di spot tempat mereka berjanji untuk bertemu.
" Cih... lihat siapa yang menunggu siapa!"
Kesal Haecha menatap sekitar, pasalnya kini ia yang menunggu Mark. Haechan awalnya sempat takut, bagaimana jika Mark yang sampai duluan dan benar benar meninggalkannya? Karena itu Haechan sedikit buru-buru mengambil semua barang belanjaannya.
Sambil menunggu Mark, Haechan sekali lagi memastikan barang belanjaannya
" Tuh kan kelewat.... dasar..."
Monolong Haechan pada dirinya sendiri, ia pun menatap sekitar mencari satu barang yang terlewatkan olehnya.
" Pas banget dekat sini!"
Seru Haechan semangat karena barang yang ia cari tidak jauh dari tempat berdiri, sehingga ia tidak perlu bersusah payah mendorong troli yang isinya sudah meluap itu. Haechan pun berlari perlahan menuju rak sabun.
" Ck... kenapa mesti di atas sih!"
Kesal Haechan setelah sampai di depan rak itu, ternyata sabun yang tertulis di list itu berada di rak yang cukup tinggi dan Haechan cukup kesusahan untuk mengambilnya.
" uggh! kenapa kau pendek sih chan!" Kesalnya pada dirinya sendiri sambil terus berjinjit menggapai satu kotak sabun itu.
Kemudian Haechan bisa merasakan seseorang berdiri di belakangnya, mengambilkan kotak sabun yang ingin ia ambil tadi.
" Ini.." Pria itu memberikan kotak sabun yang ingin Haechan ambil tadi
Ketika Haechan berbalik dan ingin menerimanya, suara dari pria itu membuat Haechan terdiam. Tubuhnya membeku bahkan ia takut untuk menatap pria itu. Nyawanya seolah melayang dan lututnya benar benar goyah.
" Ngga diambil...?"
Tanya pria itu dengan nada sedikit menggoda yang membuat Haechan semakin merinding, Haechan ingin mengambil barang itu, kemudian berlari pergi, tapi tubuhnya tidak bisa bergerak, dan Haechan benar benar ketakutan.
Mark berjalan kearah spot tempat mereka janjian, tapi ia tidak menemukan sosok Haechan di sana, melainkan hanya sebuah troli yang penuh dengan barang belanjaan.
" Mana anak itu! ini pasti punya dia kan?"
Dialog Mark pada dirinya sendiri ketika mendekati troli itu .Mark ingat saat masuk ke supermarket, tadi Haechan mengambil troli berwana merah dan troli itu berwarna merah.
Advertisement
Mark pun menatap sekitar, ia yakin pasti Haechan tidak jauh dari sana, kemudian ia pun melihat Haechan yang berdiri di depan rak sabun.
" Ck.. anak itu.... yak Haechan!" Teriak Mark, pasalnya jarak mereka tidak jauh
" Yak!" Teriak Mark lagi memanggil Haechan, tapi tidak direspon oleh Haechan
" Ck.. apa yang ia lakukan di sana?! pasti mengacau lagi!"
Kesal Mark melihat Haechan yang bediri di depan seseorang.
Kembali pada Haechan
Pria itu mengelus pelan pipi Haechan, mengangkat wajah Haechan untuk menatapnya
" Hai manis... kita bertemu lagi..." Sapanya
Haechan menepis pelan cepat tangan pria itu, ia benar benar takut menatap pria itu.
" Ho ho... santai... aku hanya menyapamu"
Haechan masih terdiam, menatap pria itu lurus, menyembunyikan ketakukannya. Tubuh Haechan mendingin, telapak tangannya bahkan sudah berkeringat. Perlahan telinganya berdengung, sangat sakit rasanya.
Ck... jangan sekarang...
Cicit Haechan dalam hati menguatkan dirinya, berusaha membawa kembali kesadarannya walaupun saat ini kepalanya ingin pecah, telinganya benar benar sakit dan pandangannya mulai mengabur.
" hey.. kenapa manis? " Tanya pria itu membuat Haechan semakin merinding
Ketika pria itu ingin menyentuh Haechan, ia mengurungkan niatnya ketika seseorang datang menghampiri mereka.
"Yak!" Teriak Mark berdiri di belakang Haechan, tapi Haechan masih diam mematung di tempat
" Ck! Yak!" Kesal Mark menepuk pundak Haechan
Haechan tersadar, pandangannya mulai menjelas, rasa sakit di kepalanya perlahan menghilang dan kini telinganya tidak berdengung lagi.
" Ck! woi! Denger ngga sih!" Kesal Mark lagi
" Huh?"
Akhirnya, Haechan bisa menggerakkan badannya berbalik kebelakang dan menatap Mark bingung
" Dari tadi dipanggil juga! Ngapain?!"
" Uhm... itu" Jawan Haechan ragu ragu
Mark hanya fokus kepada Haechan sehingga melupakan bahwa ada orang lain diantara mereka, Mark pun memperhatikan gelagat Haechan, ia terlihat seperti orang kebingungan dan ketakutan.
" Kau tak apa?" Tanya Mark khawatir
Haechan hanya mengangguk pelan, kemudian barulah fokus Mark beralih kepada pria yang berada di depannya sedari tadi, Mark menatap pria itu lurus membawa Haechan ke belakang punggungnya, dan Haechan benar benar merapatkan tubuhnya sedekat mungkin pada Mark, bersembunyi dibelakang Mark.
Rahang Mark mengeras, tatapan matanya pun menajam melihat siapa orang yang ada didepannya.
" Oh.. Hai Mark" Sapa pria itu sambil menyeringai
Advertisement
Mark tidak menjawab, ia hanya menatap lurus pria itu.
" Heol...kau selalu saja dingin padaku, masih dendam dengan ku ya? Ayo lah jangan seperti ini kita sudah besar, ayo berteman" Pria itu menepuk pelan pundak Mark
" Apa yang kau lakukan?" Mark menepis tangan pria itu, mengabaikan ucapan orang tadi
" Huuuu... mengerikan sekali.. jangan garang garang dong tuan muda Mark..." Pria memeluk pelan tubuhnya
" Aku tidak bercanda!" Bentak Mark
" Heol... santai... aku hanya ingin memberikan ini padanya... tadi dia tidak bisa menggapainya... benar kan?" Pria itu memiringkan kepalanya menatap Haechan sambil tersenyum yang membuat Haechan kembali merinding
Mark menoleh pada Haechan yang masih bersembunyi di belakangannya, Haechan pun menjawab dengan anggukan pelan.
Mark dengan cepat merebut kotak sabun tadi dari pria itu, menggenggam tangan Haechan dan membawanya pergi dari sana.
" Heol...tidak ada ucapan terimakasih?" Cicit pria itu lagi.
Mark mengehentikan langkahnya kembali berbalik menatap pria itu.
" Makasih! Dan berhenti seolah mengenal ku... bajingan!" Tegas Mark sambil menatap pria itu lurus
" Heol... sama sama tuan muda Mark, dan ngomong ngomong, namaku Jihoon, bukan bajingan" Pria itu tesenyum miring pada Mark mendekatkan wajahnya pada Mark, menantang Mark yang menatapnya benci
" and anyway...... pacarmu manis" Bisiknya pada Mark menggoda Mark dan memberikan tatapan remeh setelahnya
" Hey kamu, sampai jumpa lagi...."
Sapa Jihoon pada Haechan sambil melambaikan tangannya. Mendengarnya membuat Haechan ketakutan dan semakin menguatkan genggamannya pada jaket Mark.
Mark hanya diam disana, tanpa melunakkan ekspresi wajahnya, memperhatikan Jihoon yang berjalan sedikit pincang sesekali berbalik menatap Mark remeh. Mark mengepalkan kedua tangannya. Bahkan nafasnya kini memburu menahan amarahnya.
Haechan menghela nafas panjang, ia sudah bisa tenang sekarang, ia tidak menyangka akan bertemu dengan pria itu di sini. Bertahun-tahun Haechan menghindar dan berhasil menjauh dari pria itu, sialnya ia bertemu lagi dengan pria itu.
Haechan yang sudah tenang pun heran menatap Mark, ia masih berdiri memenatap lurus jalan yang ditempuh Jihoon tadidengan amarah yang meledak ledak terpancar dari wajahnya. Haechan memperhatikan kepalan tangan Mark, benar benar kuat bahkan sampai bergetar. Haechan tidak mengerti, kenapa Mark semarah itu, dan sepertinya mereka saling kenal
" Mark..." Panggil Haechan, suara yang Haechan keluarkan cukup kecil pasalnya ia masih sedikit shock dan tenanganya terkuras
" Mark.." Panggilnya lagi tapi Mark masih diam ditempat
" Mark..." Haechan menggoyang pelan lengan Mark
" Huh?"
Mark tersadar berbalik menatap Haechan. Mark menetralkan wajahnya yang sedari tadi menegang, menghela nafasnya untuk menurunkan emosi yang ia tahan.
" Ngga papa?" Tanya Mark khawatir dan dijawab anggukan oleh Haechan
" Yakin?" Tanya Mark lagi dan Haechan mengangguk pelan
" Tadi kenal orang itu?"
Haechan bingung bagaimana menjawab pertanyaan Mark. Jika Haechan jujur akan panjang masalahnya, terlebih lagi Mark mengenalnya dan sepertinya membenci pria itu. Haechan pun menghela nafas panjang, terpaksa berbohong pada Mark dan ia pun menggeleng pelan.
" Jangan dekat dekat dengannya, dan jika dia mendekati mu beri tau aku paham?!" Perintah Mark dan Haechan mengangguk pelan
Haechan menutup matanya sebentar, menghela nafasnya panjang, sebenarnya ia masih panik dan shock saat ini, tapi ia bisa menahan itu semua karena ada Mark, Haechan berusaha sekuat tenaganya mengumpulkan kesadarannya agar Mark tidak curiga bahwa sebenarnya tadi dia panik.
Mark masih memperhatikan gelagat Haechan, ia terlihat seperti ketakutan, dan Mark takut jika tadi Jihoon melakukan sesuatu pada Haechan.
" Yakin ngga di apa apain tadi?" Tanya Mark lagi
" Iya Mark....." Jawab Haechan pelan
" Terus? Kok kaya gitu?!"
" Apanya kaya gitu?"
" Itu suara mu!"
Haechan tersenyum tipis, ya suaranya sangat halus dan terkesan lelah, wajar saja Mark sadar
" Aku capek Mark, tuh liat aja barang segunung gitu" Haechan beralasan sambil menunjuk troli mereka
" Yakin?"
" Iya! lagi pula aku menunggu mu lama sekali" Haechan pun mulai berjalan menuju trolinya, walaupun sebenarnya kakinya masih gemetaran
" Benarkah? berapa lama?" Tanya Mark mengikuti langkah Haechan
" Hmmm 5 menit?" Senyum Haechan jahil
" Itu sebentar namanya bodoh!" Mark menyentil kening Haechan
Haechan sebenarnya ingin berteriak dan memaki Mark, tapi ia terlalu lelah, alhasil Haechan hanya menatap tajam Mark.
Haechan benar benar takut bertemu lagi dengan pria bernama Jihoon itu. Pria yang membuat hancur hidupnya seketika, menoreh pengalaman yang seharusnya tidak pernah ia toreh dalam kehidupannya. Dan Haechan semakin takut ketika tau bahwa Mark mengenal pria itu dan Haechan yakin, tuhan tidak akan mempertemukan mereka bertiga secara kebetulan.
Ya tuhan.... kumohon... jangan bawa cerita itu lagi
Cicit Haechan pelan berjalan disamping Mark.
Sedangkan Mark bertanya tanya dalam hatinya. Gelagat Haechan sangat aneh, ia benar benar ketakutan seolah bertemu dengan pembunuh atau hantu. Bahkan saat Mark memanggilnya tadi, tatapan Haechan sempat kosong walau sesaat.
Aku tidak yakin kau tidak mengenal pria itu.....
Cicit Mark dalam hati, menatap Haechan yang berjalan sambil temenung.
Advertisement
- In Serial145 Chapters
Aethernea
[Best Fantasy Story Winner at Wattpad Fiction Awards 2016] ? Adventure ? Mystery ? Humor ? Romance ? Systematic, almost scientific Magic ? Strategy in Fights ? Character Development Gallery | Wikia | Official Site | Patreon | Facebook | Twitter ————————————————————————————————————- Summary ————————————————————————————————————- In a world where everyone can use magic, where treasure hunters, alchemists, and warlocks are common professions, and where mage duels are the most popular form of entertainment, Kiel is a "non-mage" - a person who doesn't have the aptitude to use magic on regular basis - until he meets Elaru - a spell breaker of mysterious origin, wielder of the fabled 'Aethernea of Sight' - eyes that can see magic, who claims she can give him the power to become the greatest mage world of Halnea has ever seen. Coerced into binding his soul to hers, Kiel finds himself pulled into a web of secrets, where one wrong step could end in his untimely demise. Who, or what is Elaru Wayvin really? What is her relation to the ruling 15 noble mage families? What is the source of The Ink - a mysterious plague spreading through the continent? What is the Aetherneal bond between them and what has it turned them into? What is the truth behind gods and divine magic? Why has the third race of Halnea - the Ascended, mysteriously disappeared, and what is the connection between the remaining two races? In the search for truth, Kiel and Elaru enroll at the most prestigious University of Magic. Yet, between awkward social events, falling in love, thrilling competitions, blood curling battles, irritating peers, and damnable love rivals, there is little time for studying. And as if avoiding sinister plots from all sides wasn't difficult enough, their new detestable mentor takes them on a voyage into the uncharted forbidden zone filled with unspeakable secrets, ancient riddles, man-eating monsters, and deadly traps. A quest that just might end up changing the fate of the entire world. ————————————————————————————————————- What do readers say about it? ————————————————————————————————————- "Aethernea is my absolute favorite read on wattpad, I love it as much as I love Harry Potter and The Mortal Instruments. You have such an amazing way to make the words flow and unbelievable descriptions. Unique characters and a great story line. All the small clues and mystery in the humor and fantasy just makes the book perfect in my opinion. I read all chapters in two days! Less than 48 hours even! I'm REALLY looking forward to the next update, the world of Aethernea is so deep and well thought out, it's beautiful and magical. God I can't believe how creative you are, so many small details with so many families and stories everywhere. Purely fantastical, I admire you." - astro-logical from Wattpad "I love love love Aethernea so much! It is amazing how you created this new world with different creatures, magics, looks, illnesses, and evil! I was blown away by your explanation of the Mana pools and how to weave magic! Simply stunning really! You are one of my favorite authors and Wattpad and I am so glad I stumbled upon Aethernea because it is worth all of my time reading!" - Adriana_V_Blade from Wattpad "I absolutely am loving Aethernea so far. I am certain you belong in the ranks among J.K. Rowling, Rick Riordan, Suzane Collinings, and many more great and wonderful authors. You opened up a whole new world for me, which only a few great authors have accomplished. While it's true I am pulled into each and every book, few are able to capture me to the point of inescapability. Though, somehow, you have managed this feat. I thank you for this and more! You are a wonderful author and can't wait for more to come!" - daughterofpercabeth7 from Wattpad "WOW! just caught Aethernea in gravity tales! Just when I was getting tired of most xianxia novels this appears and completely blows my mind! I really like the depth and the humorous touch you give the characters and it seems you have the storyline well thought out since you are always hinting about things in the past and the future. It has been such an enjoyable experience that I couldn't stop reading, finishing it in just one day and laughing my way through most of the episodes. But what keeps me so excited for what's coming is the magic system and the professions of the world you are creating.The magic mechanics have such a huge potential! They are simple but at the same time they open so many possibilities. Even though we still only understand the basics of transmutation and augmentation, I expect them to enable fights where there is need of quick thinking and skill, and not just brainless overpower of every opponent. In a way this makes me reminiscent about The Mistborn Series by Brandon Sanderson, which are one of my favorite series ever. The thing that sets Mistborn apart from any other series is that the mechanics are so well thought out that they could be used to create a super cool triple A video game and I cannot help but hope Aethernea reaches the same level or even surpass it. I really think it has that potential. Really hope this series gets the attention it deserves. As for me, Thursdays and Sundays just got a whole more exciting! =)" - AlexMLion "Your writing is fantastic and riveting, the chapters and character flow so smooth, and it captivates the reader with the many twist and turns that tricks one mind into thinking this is about to happen, when suddenly the exact opposite happens. You truly are in inspirational writer with a brilliant mind that can see and put words into chapters and into this one truly awesome book. Thank you!" - AshleyStaar from Wattpad "I loved this story, such detailed description and accurate words, both Kiel and Elaru completely caught my attention, your writing style is just beautiful and the plot is astounding and it's just the first episode! This kind of fantasy stories are my favourite, it has a lot of magic in it, rivalry and sense of humour." - BlackWhiteD from Wattpad
8 73 - In Serial8 Chapters
My (Secret) Life as a Teenage Assassin
What would you do if you were minding your own business at a bus stop and a strange man in a black suit drops an envelope on your lap and you believe that he must totally have the wrong guy? Do you look in the envelope? But what about your grades? What about your poor, overworked mother? Sebastian Cady has to answer all of these questions and more while trying to juggle school, a confusing childhood friend, and this new and dangerous opportunity that has literally fallen into his lap. Little does he know that this opportunity will lead to many revelations that will shake up his world!
8 172 - In Serial9 Chapters
The chronicles of the Tenien Empire: Farmborn
Armed with the knowledge of his past life, a simple farmer is forced to navigate through world politics, war, famine, and disease in order do the impossible and keep his family and friends safe. "If no Kingdom is safe for my family to live in, then I will make my own!" - quote not-said-yet of the year. Follow the journey of how a villager became an emperor. Note: The story starts off with a slightly slow world building.
8 119 - In Serial28 Chapters
The tale of Ember Aryioshi and Kastuki Bakugo
Basically a BNHA fanfiction with a new lead character named Ember.
8 146 - In Serial17 Chapters
Artbook
Falls ihr Lust auf mein Gekritzel habt, dann schaut gerne vorbei. Verbesserungsvorschläge sind selbstverständlich willkommen. ;)
8 158 - In Serial15 Chapters
Mianite- The Life of Prince Andor
The life of Prince Andor, a misunderstood child who has to watch his family fall apart from a very young age. He witnesses his beloved goddess, his grandmother, accidentally kill his mother and sister, suffer through the wrath of his father, has his best friend disappear, and several other tragedies that make him wonder whether he will ever be happy again.
8 74

