《[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck》42
Advertisement
Haechan menatap Mark kesal yang tengah menerangkan bagaimana zat zat kimia yang ada di depan meja itu bereaksi. Haechan tidak menyangka Mark ternyata seorang asisten lab kimia, dan menyebalkannya lagi, kelas Haechan mendapat Mark sebagai kakak pendamping kelas mereka.
Haechan menatap tajam Mark, ia benar benar benci dengan manusia bernama Mark itu, Haechan tidak mengerti kenapa akhir akhir ini Mark selalu memaharaninya, bahkan hal kecil, Mark benar benar marah pada Haechan.
Kemudian tadi, saat kelas kimia dimulai, Mark memarahi Haechan habis habisan. Haechan benar benar lupa membawa Safety Kit yang harus dibawa dan dipakai saat memasuki lab. Haechan benar benar lupa bahwa hari ini jadwal mereka belajar di Lab.
Haechan sebenarnya tau kesalahannya dan sebenarnya tidak begitu sakit hati saat dimarahi oleh Mark, hanya saja Mark memarahinya di depan kelas, yang mana semua teman kelas Haechan bisa melihatnya dan membuat Haechan malu. Karena itu ia benar benar kesal dengan orang yang bernama Mark itu.
" Satu orang bantu aku...ada yang bisa?" Tanya Mark ditengah menerangkan
Mark menatap sekitar, hanya satu orang yang mengangkat tangannya dan tidak lain itu adalah Haechan. Dari tatapannya Mark tau anak itu ingin mengusilinya karna tadi kesal sehabis dimarahi.
" Ngga ada yang nunjukku nih? Bantu aku nuangin beberapa larutan aja kok ngga susah"
Jelas Mark lagi, pasalnya murid murid tampak sedikit ragu memegang gelas berisi larutan larutan yang bisa meledak jika salah menuangkan.
Mark bisa melihat Haechan mendecak kesal, Haechan pun kembali mengangkat tangnnya lebih tinggi
" Aku kak!" Seru Haechan
" Ngga ada? Kan tadi aku sudah jelaskan...jadi ngga mungkin meledak... ayo siapa? jangan takut" Mark mengabaikan suara Haechan
" YAK!" Bentak Haechan kesal, membuat seluruh kelas melihat kearahnya, Mark hanya menatap Haechan malas
" Haechan aja kak.... dari tadi dia mau" Titah teman kelas Haechan
Advertisement
" Iya kak... biar cepet juga kan kak..." Timpal murid lain
Mark hanya menghela nafas kelas, sedangkan Haechan menatapnya dengan wajah penuh amarah.
" Yasudah! Seo Haechan bantu aku" Titah Mark cepat
Mark bisa melihat helaan nafas kasar dari Haechan seolah mengolok dan menangtang Mark.
" Jangan mengacau!" Bisik Mark kala Haechan sudah berdiri di sampingnya
" Kau pikir ku bodoh?!" Balas Haechan
" Ya! sangat!"
Mereka pun saling menatap tajam, seoalah ingin melayangkan tinju ke masing masing wajah lawan mereka.
" Kenapa Mark?" Tanya guru heran melihat Mark tidak melanjutkan kegiataannya
" Uh.. tidak Ssaem... oke aku lanjut jadi..."
Mark pun mulai menerangkan tentang reaksi reaksi beberapa zat kimia.
" Nah yang digelas ku ini , aku sudah mencampur Hidrogen Peroksida dengan sabun cair, untuk konsentrasi dan berapa milinya kalian bisa liat lagi di modul yang sudah ku sebar sebelumnya" Jelas Mark sambil mengangkat gelas ukur
" Kemudian ini, namanya Kalium Iodida, Zat ini berfungsi sebagai ktalis agar larutan yang ada di gelas ini mengalami dekomposi menjadi oksigen dan air, menghasilkan buih dan dari tenakan yang dihasilkan membuat buih itu terdorong kuat keluar .... kira kira begitu paham?" Jelas Mark lagi
Murid-murid di kelas pun mengangguk paham
" Oke.. karena tadi aku hanya mendeskripsikannya dengan kata-kata, sekarang aku akan mendemonstrasikannya, jadi gelas yang berisi larutan Hidrogen Peroksida dan sabun cair kalian taruh di meja, pastikan kalian menaruhnya di tempat yang terbuka dan tidak ada barang barang lain di sekitarnya... kemudian ini... pegang..."
Mark memberikan gelas ukur lainnya yang berisi Kalium Iodida pada Haechan. Haechan pun mengambil gelas itu dan menunggu aba aba dari Mark.
" Saat kalian masukkan larutan ini...." Mark menggantung kalimatnya Menatap Haechan menyuruh Haechan untuk menuangkan larutan itu.
Haechan menatap bergantian larutan itu kemudian menatap balik Mark sedikit khawatir, seolah menanyakan apakah tidak apa apa menuangkannya, Mark yang mengerti itu tersenyum tipis dan mengangguk pelan.
Advertisement
Haechan pun menuangkan larutan itu sedikit ragu ragu, kemudian saat larutan itu tercampur, busa putih meluncur keluar dari gelas ukur itu.
"Whoaaa" murid murid pun terkagum melihat reaksi itu
Karena saat menuangkan larutan itu tubuh Haecchan memang sedikit dekat dengan gelas ukur itu, hampir saja wajahnya terkena semburan busa itu saat larutannya bereaksi, Mark dengan cepat mengangkat tangannya dan membawanya kedepan tubuh Haechan membuat Haechan melangkah mundur.
" Walaupun ini busa, tapi saat bereaksi tadi busa ini panas dan sangat berbahaya jika terkana mata, jadi pastikan kalian tidak terkena semburannya" Jelas Mark dengan tangan yang masih berada di depan badan Haechan
Haechan yang melihat hal itu jujur terkagum. Dimatanya Mark terlihat sangat keren saat ini, Mark masih fokus dengan penjelasannya, tangannya pun masih setia berada di depan tubuh Haechan seolah melindunginya, Haechan menatap Mark kagum, jantungnya seolah berhenti berdetak.
Click
Haechan tersadar kala Mark menjentikkan jarinya, ia terlalu lama menatap Mark hingga tidak sadar Mark sedari tadi sudah memanggilnya. Mark mengangkat dagunya menanyakan kenapa Haechan termenung sedangkan Haechan hanya menggelengkan kepalanya pelan.
Kemudian Mark mengadahkan tangannya seolah meminta sesuatu pada Haechan
" Apa?" Tanya Haechan bingung
" Itu... gelas yang isi air... makanya denger" Mark mengedipkan matanya pasalnya ia tau Haechan termenung menatap dirinya kagum
Haechan yang tiba tiba dikedipkan oleh Mark seperti itu tersipu malu dan gelapan mengambil apa yang Mark minta. Mark pun hanya bisa terkekeh pelan melihatnya.
Hanya saja karena memang pada dasarnya Haechan masih kurang fokus, ia salah mengambil gelas yang Mark minta. Melihat tangan Haechan ingin menyentuh gelas panas yang berisi larutan asam, Mark dengan cepat menahannya.
" Yak! Bukan yang itu!"
PRANK
Mark merebut gelas itu dari tangan Haechan, akibatnya gelas itu jatuh dan tangan Mark tersiram larutan asam yang membuat tangannya mengalami luka bakar.
" Arrrghhh!" Pekik Mark mengerang kesakitan sambil terduduk di lantai memegang pergelengan tangannya
Haechan yang melihat itu kaget karena ia benar benar tidak tau gelas itu panas, ia juga tidak menyangka larutan itu akan mengenai tangan Mark. Haechan pun dengan panik menghampiri Mark
" Jangan bergerak!" Perintah Mark melihat Haechan yang ingin melangkahkan kakinya
" A-Aku M-Minta maaf....biar ku bantu" Jawab Haechan takut takut pasalnya Mark benar benar mengerang menahan sakit tanggnya
" Berdiri disana! Jangan mengacau!" Perintah Mark lagi
" A-Aku hanya ingin membantu... Tangan mu lu-"
" KUBILANG JANGAN BERGERAK!"
Bentak Mark menggelegar membuat seisi kelas terdiam. Bahkan guru yang tadinya ingin menghampiri Mark terdiam pasalnya bentakan Mark benar benar keras. Haechan yang mendengar itu terlonjak kaget.
Haechan masih bisa melihat Mark menatapnya penuh dengan amarah sambil terus memegang tangannya. Haechan benar benar ingin membantunya tadi, dan ia benar benar tidak sengaja, tapi ia tidak mengerti kenapa Mark begitu marah padanya.
Haechan pun tak bisa lagi menahan air matanya, ia langsung berlari keluar lab dan pergi begitu saja. Sedangkan Mark masih mengerang kesakitan di lantai kemudian guru dan beberapa siswa membantunya untuk dibawa ke UKS
Ck.... aku membuatnya menangis lagi
Cicit Mark melihat punggung Haechan yang sudah menghilang di ujung pintu.
Advertisement
- In Serial157 Chapters
The Goddess’ Chosen
Destiny is a strange force indeed. One simple act can create a ripple, one simple change can cause a cataclysm. One act outside of the individual would be enough to alter one's life no matter how insignificant that life may be. This is the adventures of Allisa Reed, a young girl from our world who found the legendary sword Excalibur and taken to the magical world of Avalon. On the other side of the portal with her friends by her side, Allisa is forced into a conflict she is not prepared for, ordained as the Goddess Chosen to bring about one of two possible outcomes; Salvation or destruction. ------------------------------------ Author's notes: This is more or less the first draft of this story. Currently working on a second draft. Spelling and grammar is definitely my biggest weakness, particularly in my earlier stuff. I've done some editing and hopefully have ironed out most of these mistakes in my older chapters though I'm fairly certain there are some mistakes still left. This story is ongoing. Updates are slow as I publish when a chapter is ready. Expect long chapters for most of it. Just sort of my style. Only available on Royal road.com
8 137 - In Serial6 Chapters
Forged to Perfection
Ten, a genius young master of the prominent Huan Clan, abandons the path of cultivation to pursue his dreams; becoming the world’s best blacksmith. Although a path not shunned by many, blacksmithing’s still an occupation unsuited for a future clan head. To rid his family of shame and grant himself freedom, Ten crosses the world’s border, leaving for the Twilight Continent. Sadly, an unfortunate turn of events leads to his soul dissipating. Leaving only a lingering will, Ten is able to live on, but now with the transmigrated soul of Hal Winson, a business major from Earth.
8 115 - In Serial90 Chapters
✓ bromance one shots ✎ major editing ✐
a collection of one direction bromance one shots. ☞ first place in one shot collections in the 2014 holiday bromance awards ☞ all the one shots are going through some major content editing; you might want to read them again ☞ requests are closed ( ✕ )☞ check out 'bromance one shots 2.0' for more
8 150 - In Serial36 Chapters
And Then There Was Victor
How exactly did I end up the best friend of the guy I hated my entire life? Listen, this is going to be a long story. Let me take you to the beginning. The year was 1992...ENEMIES-TO-FRIENDS-TO-LOVERSVictor Manning has been infuriating Becka since she sat behind him in 7th grade English. He's cocky, self-centered, and obnoxious. When High School ends, the college dynamic slowly turns Victor into the one person Becka cannot live without. "The best slow burn I've ever read."YA/NA, for cursing. Set in the 1990s.
8 278 - In Serial141 Chapters
Strange world
Life is strange (poetry)
8 266 - In Serial60 Chapters
twitter / jikook
"i'll block you""I'll kiss you"
8 66

