《[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck》49
Advertisement
Mark dan Haechan tengah melakukan kegiatan favorit mereka, yaitu Haechan yang duduk santai di tempat tidur dan Mark yang tidur di paha Haechan sambil membaca buku ataupun komiknya.
" Dari tadi ngapain sih!"
Kesal Haechan pasalnya Mark sibuk dengan ponselnya, sebenarnya Haechan tidak ada masalah dengan hal itu, tapi sedari tadi Mark melihatkan barang random pada Haechan dan menanyakan apakah barang itu bagus atau tidak.
" Hobi banget si nabok kepala orang!" Kesal Mark pasalnya tadi Haechan memukul kepalanya
" Ya kamu aneh banget nanya nanyain barang! kaya mas mas SPG"
" Biarin!" Kesal Mark dan kembali fokus pada ponselnya sedangkan Haechan mengusak kasar rambut Mark.
Mark sedari tadi tengah mencari kado yang tepat untuk Haechan, ini kali pertama Mark memberikan kado kepada seseorang, karna itu ia tidak tau harus memberikan Haechan apa, terlebih lagi Haechan itu pacarnya, tentu saja Mark ingin memberikan kado yang terbaik dan sedikit romantis mungkin?
Melihat Mark yang kembali sibuk dengan ponselnya, Haechan terkekeh pelan, pasalnya Mark benar benar menatap ponselnya kesal, seakan mencari sesuatu tapi hingga kini apa yang ia cari tidak bertemu juga.
Ditengah Haechan yang setia memainkan pelan rambut Mark, Haechan tiba tiba penasaran pada satu hal.
" Mark.."
" Hmm?"
"Uhmmm"
Haechan ragu melanjutkan kalimatnya. Haechan penasaran kenapa saat pertama kali ia panik waktu itu, tidurnya benar benar nyenyak, Haechan awalnya berfikir karena ia yang tidur di sofa yang empuk makanya ia bisa tidur dengan nyenyak, tapi sejak Haechan tidur di sofa bahkan setelah tidur dengan boneka pun Haechan tidak pernah tidur senyenyak itu.
Kemudian, Haechan berfikir mungkin karena ia panik, sehingga tubuhnya lelah. Tapi Haechan pernah beberapa kali benar benar kelelahan karena tugas sekolah dan membersihkan rumah, Haechan tidur dengan lelap, tapi tidak senyenyak saat ia tidur kala panik waktu itu.
Dan entah kenapa ia yakin ada hal yang belum Mark ceritakan padanya.
" Kenapa?" Tanya Mark pasalnya Haechan tidak melanjutkan kalimatnya dengan mata yang masih fokus pada ponselnya
" Uhmmm itu.... aku ingin menanyakan sesuatu..."
" Mmhm..?"
" hmmmm tidak jadi....lupakan"
Haechan sangat ingin tau apa yang terjadi, hanya saja ia terlalu malu dan takut untuk menanyakan. Terlebih lagi hal yang ia tanyakan ini terkait ia yang panik, ia takut Mark tiba tiba mengungkit hal itu lagi.
" Memangnya ada apa sih!" Mark menatap Haechan
" Ngga jadi..."
" Kalau penasaran tanya aja..."
" Ngga penting kok.. udah fokus aja jadi mas mas SPG!"
" Bohong... orang penasaran gitu"
" Siapa bilang?!"
Advertisement
" Itu mata mu!"
Sejak berpacaran dengan Mark, Haechan hampir tidak pernah bisa berbohong pada Mark, seberapa hebat pun kalimat bualan yang Haechan keluarkan, Mark pasti tau Haechan sedang berbohong. Haechan mengutuki matanya karena hal itulah yang membuat Mark tau Haechan berbohong.
" Uhmmm itu...."
" Aku ngga bakal ngetawain kok... tanya aja"
Haechan menatap Mark heran sekaligus kaget, dari mana Ia tau bahwa Haechan takut Mark menertawainya nanti.
" Mata mu itu sayang.... udah cepet ...mau nanya apa" Mark mencubit pelan dagu Haechan.
Haechan pun hanya menatap Mark kesal sambil memanyunkan bibirnya.
" Uhm itu... inget aku panik waktu itu?" Tanya Haechan takut takut
" Mhmh..." Mark mengangguk dan kembali fokus pada ponselnya
" Saat itu aku tidur sangat nyenyak..." Mark tersenyum tipis saat mendengarnya
" Mhm.. lalu?"
" Dan itu tidur yang paling nyenyak yang pernah ku alami ... aku sudah memikirkan hal lain yang mungkin membuat ku tidur nyenyak... dan aku mencobanya tapi tetap saja... tidur ku tidak senyenyak waktu itu.." Jelas Haechan
" Mhm... lalu apa yang ingin kau tanyakan?"
" Uhm.... Kau tidak menceritakan semuanya pada ku kan?" Mark mengangguk
" Apa.??"
" Hmm.... aku yang membuat mu tidur nyenyak" Jawab Mark santai masih fokus dengan ponselnya
" Kau yang membuat ku tidur nyenyak?" Mark mengangguk
" Apa yang kau lakukan?"
Mark mendongakkan kepalanya menatap Haechan, Haechan pun menatap Mark penasaran.
" YAK! apa yang kau lakukan!"
Pekik Haechan pasalnya Mark bangun dari tidurnya, menarik Haechan untuk tidur dan Mark memeluknya
" Yak! Lepas! Kau ngapain sih!"
Mark hanya diam, sambil sedikit membawa Haechan semakin merapat ke tubuhnya
" Yak! lep-"
Haechan tidak melanjutkan kalimatnya pasalnya Mark yang meniup pelan keningnya. Mark masih setia meniup-niup pelan kening Haechan. Karena hembusan nafas halus yang membelai kening Haechan, refleks membuatnya menutup mata, karena rasanya benar benar nyaman.
Setelah dicukup puas meniup-niup kening Haechan, Mark pun berhenti, menatap Haechan menunggu pujaan hatinya itu membuka matanya.
" Aku melakukan itu...." Titah Mark saat Haechan membuka matanya pelan
" Hanya itu?" Haechan mengadahkan kepalanya sambil menatap Mark
" Hmm.. memelukmu mungkin?"
" Kenapa?"
" Memelukmu? Karna sofanya sempit, jadi supaya tubuhku tidak jatuh aku terpaksa memelukmu" Jelas Mark santai
" Iya... itu ngerti.... yang satu lagi!" Kesal Haechan sambil sedikit malu malu
" Oooh... karna selama tidur kening mu berkerut... tiba tiba saja aku ingat saat kecil ketika aku tidak bisa tidur tenang, papi ku melakukan hal itu hingga aku tertidur lelap" Jelas Mark lagi
Advertisement
Haechan pun hanya tersenyum tipis, sekarang ia tau alasan kenapa ia bisa tertidur senyenyak itu. Lalu tiba tiba saja ia teringat sesuatu, seingat Haechan saat itu baru sekitar dua minggu ia ditinggal bersama Mark.
" Tunggu... kau meniup pelan kening ku karena kasian dan khawatir pada ku kan?" Tanyanya heran
" Mmhm..." Mark mengangguk pelan
" Karna itu kau menyuruh ku tidur di kamar mu?"
" Yaap..."
" Kau sudah menyukai ku sejak itu?"
" Mungkin? Atau saat aku membawa mu ke Mall? Entah lah... saat itu aku belum sadar... dan tidak mengakuinya mungkin?" Jelas Mark sambil mendelik bahu pelan
" Heol... kenapa?"
" Karna kau menyebalkan" Mark mengusak pelan hidung Haechan dengan hidungnya.
Haechan pun berdacak kesal sambil memanyunkan bibirnya. Mark mengecup pelan kening Haechan, kemudian melepaskan pelukannya dan hendak bangun, tapi tiba tiba saja Haechan menarik pelan baju Mark.
" Kenapa?" Tanya Mark heran
Haechan masih memegang baju Mark, matanya melirik gusar pasalnya ia benar benar malu untuk mengatakannya. Melihat itu Mark pun terkekeh pelan, kembali merebahkan badannya dan memeluk Haechan
" Mau Lagi?" Tanya Mark dan dijawab dengan anggukan pelan oleh Haechan.
" Fuuu....Fuuu....Fuuu....."
Mark kembali meniup pelan kening Haechan, sedangkan Haechan menyembunyikan wajahnya pada dada Mark karena ia sangat malu.
" Suka?" Haechan mengagguk pelan
" Nyaman ?" Haechan kembali mengangguk
Mark tersenyum, mengecup pelan pucuk kepala Haechan dan kembali meniup-niup pelan kening Haechan. Haechan tiba tiba merasakan matanya berat mungkin efek tadi ia membersihkan rumah membuat tubuhnya sedikit lelah.Ia pun menutup matanya perlahan karena rasanya sangat nyaman. Hanya beberapa saat setelah itu Mark bisa mendengar suara nafas Haechan yang teratur.
Mark sedikit menekurkan wajahnya, melihat wajah Haechan yang terlelap dalam pelukannya, Haechan tidur benar benar tenang. Mark melihat jam dinding, saat ini pukul 5 sore, wajar saja Haechan mengantuk dan tertidur.
Mark sedikit membetulkan posisinya, menarik selimut di kakinya dan menyelimuti tubuh mereka berdua. Kemudian Mark kembali mengecup pelan kening Haechan, membawa Haechan semakin dekat dalam dekapannya dan ikut menutup matanya.
Haechan tersentak, nafasnya tersenggal dan keningnya berkeringat, tubuhnya bergetar hebat dan bola matanya liar menatap sekitar. Karna tubuh Haechan yang bergetar Mark pun terbangun
" Hey... sayang... lihat aku..tenang ada aku...." Mark menangkan sambil memeluk Haechan
Mendengar suara Mark, Haechan sedikit tenang, nafasnya mulai teratur walaupun masih memburu
" Its oke.... ada aku... aku tidak akan meninggalkan mu... jangan takut.... " Mark mengelus pelan kepala Haechan
Hechan menatap Mark sebentar, kemudian menyandarkan kepalanya pada dada Mark, nafasnya mulai tenang. Mark kembali meniup-niup pelan kening Haechan dan perlahan Haechan kembali menutup matanya, hingga Haechan benar benar kembali tertidur, Mark baru berhenti meniup keningnya.
" Ugh...."
Haechan sedikit mengerang dan meregangkan tubuhnya kala ia bangun dari tidurnya, tidurnya benar benar nyenyak semalam
" Sudah bangun? siap siap gih nanti telat... hari ini aku aja yang siapin sarapan" Titah Mark yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya
" Hmm...." Jawab Haechan bagun dari tidurnya sambil mengucek matanya.
Ketika pandangannya mulai jelas dan nyawanya terkumpul, Haechan baru sadar ia berada di atas kasur, dengan cepat Haechan menatap sekitar dan benar ia berada di atas kasur.
" Mark...." Panggilnya pelan
" Hmm?" Tanya Mark sambil sibuk memasukkan buku buku ke dalam tas
" Semalam aku tidur di sini?"
" Iya..."
" Di atas kasur?"
" Iya...."
" Semaleman?"
" Iya sayang..."
Haechan menutup matanya, mencoba mengingat apa yang terjadi, terakhir yang ia ingat, ia tengah bersantai dengan Mark, kemudian ia tertidur karena lelah, kemudian Haechan ingat ia terbangun di malam hari dan kembali tertidur dan bangun bangun hari sudah berganti.
" Kau tidak bohong?" Tanya Haechan lagi hanya saja kini suaranya sedikit bergetar
" Tidak... buat apa aku bohong..."
" Kau tidak mengerjai ku?"
" Tidak.... emangnya ke-"
Mark tidak melanjutkan kalimatnya ketika melihat Haechan yang sudah berderai air mata
" Hey... kenapa sayang.... Kau kenapa?" Tanya Mark khawatir menghampiri Haechan dan mengusap air matanya.
" Mark....A...A...Aku tidur di...hiks di kasur...Mark... hiks...hiks..a..akhirnya...aku bisa tidur nyenyak... hiks..hiks..." Tangis Haechan
Mark yang melihat hal itu hanya tersenyum sendu dan mengelus pelan kepala Haechan
" Iya sayang...iya.... " Mark mengusap pelan air mata Haechan
" Mark...hiks...maaf...a..aaku berbohong padamu..hiks.."
" Hmmm kenapa?" Tanya Mark lembut mengusap pelan kepala Haechan
" Alasan aku tidak bisa tidur.. bukan itu.. maaf...hiks... hiks... tapi..aku janji...aku kan menceritakannya kepadamu nanti ...." Jelas Haechan dengan isak tangis yang mulai mereda
" Iya.. ngga papa... kalau kamu belum siap.. ngga papa.. "
"Ta...tapi..a..aku hiks.."
"Udah sayang...udah...ngga papa... kamu tenangin diri kamu dulu hm? Kalau kamu udah yakin dan siap... baru kamu cerita sama aku... okhay?"
Haechan mengangguk pelan dan memeluk Mark. Mark pun membalas pelukan Haechan sambil mengelus pelan kepalanya
" MAAAARK! HAECHAAAAN! UDAH BANGUN BELUM?! NANTI TELAAAT!" Teriak Jaehyun dari bawah
Haechan terkekeh pelan pasalnya ia mendengar Mark yang mendecak kesal. Haechan pun melepas pelukannya dari Mark
" Udah ngga papa?" Tanya Mark dan Haechan mengangguk pelan
" Yaudah... aku turun dulu ya... kamu mandi gih..."
" MAAAARK BANGUUUN! UDAH JAM 7 INI!"
"IYA UDAH BANGUN!" Teriak Mark kesal
Haechan pun terkekeh pelan, kembali memeluk Mark singkat dan berlari menjuju kamar mandi.
Advertisement
- In Serial65 Chapters
Mine to Protect (Completed)
Sophia and her daughter Ella were on the run for their lives. Turning to a past friend for help, they find themselves thrown into a world that should not exist. After years of abuse, Sophia finds it hard to trust anyone, especially men.Alpha Knox returns home to discover the mate he has all but given up on is now lying in the pack hospital... and she also has a young daughter that refuses to talk to anyone; Knox tries to gain the trust of both women.An unknown danger threatens his pack, wanting Sophia and Ella. Knox will do anything to protect his new family.This story contains some strong language and some sexual content. Do not read if you are not of age or uncomfortable with it. Enjoy!
8 143 - In Serial74 Chapters
Kuni no Senso
(NOTE: At the moment, the story as uploaded onto this website is only the first draft, with only Volume 1 in a second draft, as well as up to Book 1 Chapter 5 of Volume 2. Subsequent drafts will be added as they are completed.) Hayden Roberts's epic fantasy novel Kuni no Senso is the first of the author's expansive catalogue of works. This novel in three volumes tells of Zeronius Kantoku III, a Maila from a small region of the coast of Crenon known as The Unkempt who crafted two incredibly powerful swords known as the Omega Blade and Alpha Blade. These Fabled Swords were entrusted upon two ex-pen pals who found themselves caught in a most unsettling prophecy. From there, the story tells of their family's feuds between one another as the Fabled Swords continue to pass through the hands of the Kenshis and Mujihinas. Volume and Books Names in Order: Volume 1: A Maila in CrenonBook 1: The Man from the UnkemptBook 2: Kunshu Volume 2: YukanBook 1: Before the War of the SwordsBook 2: MirikitekiBook 3: End of the Line Volume 3: SaiseiBook 1: Yukan's DeathBook 2: The Kenshi Dynasty OverthrownBook 3: ...The Ones to End the Feuds Forever
8 109 - In Serial36 Chapters
Unstable [Pokémon Fanfic] (Complete!)
"Eevee, the Evolution Pokémon. Thanks to its unstable genetic makeup, this special Pokémon conceals many different possible evolutions."Funny, because an Eevee is unstable, everyone wants it. But because I'm unstable, my family hates me. But it's not even true.They shouldn't hate me. They should love me! I helped them out! I saved all of us! And besides, the judge said I was innocent.It's him! He should be the one no one cares about. He wants to kill me! I know it, so don't try and tell me otherwise.
8 205 - In Serial62 Chapters
Bottom Dollar
A broke, straight-edged high schooler must fight her feelings for her new cocky admirer or risk being stuck in a dead-end town forever. *****Seventeen-year-old control freak Meg is determined to leave her dead-end town for good. But when a handsome stranger walks into her diner and leaves her a hundred-dollar bill, Meg's life takes a turn for the worse, and she finds herself falling for the kind of guy she definitely shouldn't be. With college around the corner and her future on the line, Meg knows she must fight against her feelings for Nate or risk losing the one thing she's fought so hard for - control. [[word count: 70,000-80,000 words]](Written by @officialrachaelrose, previously known as @Rachksnaps)*If you aren't reading this book on Wattpad, it has been stolen. Please report the website!*
8 484 - In Serial9 Chapters
The Planes of Mil'Tish
The planes of Mil'Tish are plagued by the constant cycle of war, the gods who are supposed to guard the mortals are selfish, malicious, and greedy. entities in the chaos are constant threats who wish to enslave all life in the planes to do their bidding. James a denize of earth is reborn in this hopeless universe as a lowly goblin who are synonymous with the word cannon fodder. watch how james tries to break free from that cycle, how he elevates the goblin species, and more. *This is my first story, and sorry for the sypnosis i'm pretty bad at writting one*
8 166 - In Serial36 Chapters
YAOS 1 - Limitless Adventures - Yet Another OP Story Book 1
December 23rd 2018: Book 1 is now up at Smashwords and at Amazon. December 30th 2018: V1.1.2 of YAOS Book 1 is out, some content additions, fixed typos. Amazon's enhanced typesetting now displays tables properly. YAOS is shown through the eyes of some genius athlete getting OP inside a VR, ah wait, Full Immersion game, ?F.I.O?. Not a Hero, not a Nerd, just a driven individual paying for mistakes made, biding time until he can return to the Real World. He isn't defined like you'd normally do it, you can pick his looks and name all on your own, just like you do in video games. Believe it or not, keeping his looks undefined is harder than you think. His backstory isn't expounded in detail, but it drives his choices. Book 1 isn't about depressing sob stories but about fun and rushing forward, pursuing new horizons. Oh, and you'll end on a cliffhanger! Well, most serials do, so you will probably expect that without being told explicitly. But it isn't that bad, there's a lot of reveals and more to come once this book, that is the first in a planned three-part series, is finally ready for release on amazon et al. The published version will have: 1.) Godawful speaker tags, I hate them, they make you stop thinking and speed up editing so much. In hindsight they should have been in to begin with. But I stand by my goals proclaimed earlier. You guys should think while reading, that is the whole point of the exercise. Apply the knowledge and ideas, improve yourself, get creative! 2.) Pretty colored tables, the damned blue boxes, a lot of work, 69 in one book. Finally fixed amazon's centering issue. Can't say I liked the hours needed to debug that. 3.) The promised Mitara chapters. 4.) A cover! 5.) And lastly, updated polished versions of several chapters. MC shares more of his past, some terrible chapters (esp. 32) finally work. Some new scenes, minor rewrites in parts. Text flow and other issues. The current challenge is to maintain essential ambiguity while satisfying people wanting to know more without thinking three steps ahead. Balancing one with the other is tough. The smut which was in remains, but the story told is not to be superseded by it. A 15+ rating for the first book is also important, not to mention, YAOS wasn't meant to contain any smut to begin with. If the Author can turn to writing full time his output should increase, so please support YAOS #1 once it does finally release. ~Thank You~ No maps so far, that should be in, but is really hard to get done right. Again, tips are appreciated. Update September 2017: Stubbed chapters, sorry guys, currently don't have time to upload them elsewhere, polishing book 1 and 2, writing 3, takes precedence. Book 1 is in heavy editing, too much to keep synced and continuing editing. I'd need a site which offers JS-free rapid managing of chapters and comments. Coding one myself or setting a premade up is out of scope until I'm done with the books. RRL-old offered that, nuff said. This is only here because the author believes in fairies, nobody reads this, most likely. October to December 2017: Life threw some curveballs. February 2018: Book 2 draft 1 completed, at ~150K words. Book 2 is fairly epic in scope, requires 1 rewritten chapter, some editing. Tables and miscellanea are in, but needs at least a grammar pass. March 2018: Book 3 at 28k words, first arc, rest needs serious planning for spin-off and satisfying conclusion. July 2018: Yet another proofing/editing session of books 1-3, 101+ chapters, ~300k words. B3 at 48k, starts out great, but no ETA, no wordcount limit, in flux. But prioritizing my writing cannot be done, I hate the delays as much as you, but you will prefer the whole released in a timely fashion rather than wait. Knowing myself how excruciating waiting can be, at least you'll get significantly polished versions and an ETA on book 2 by release of book 1. December 23rd 2018: Book 1 is now up at Smashwords and in the process at Amazon et. al.. . To all who wait patiently, offered feedback, thanks again!
8 141

