《LOVENEMIES [END]》91 - Mengunjungi Mertua
Advertisement
Penampilan Kim Myungsoo selama kompetisi sangat baik untuk sepanjang Bulan September, menyebabkan popularitasnya meningkat lebih jauh.
Bae Sooji mengambil pandangan redup tentang ini. Dia merasa ada terlalu banyak orang yang membabi buta mengikutinya di kerumunan. Dari mereka yang menyukai Myungsoo, banyak dari mereka tidak tahu apa-apa tentang hoki es sama sekali. Calo mulai menjual kembali tiket kompetisi tim Korea Dauntless Dragon, yang jarang terlihat di musim reguler. Kemudian, Myungsoo menjadi model sampul majalah lain, yang terjual dengan sangat cepat.
Myungsoo akan sering dihentikan oleh penggemar di jalanan dan mereka juga akan menunggu di ruang kelasnya. Dia perlu memakai masker saat dia pergi keluar dan pada kesempatan langka dia bisa bertemu Sooji, rasanya seperti mereka adalah mata-mata yang terlibat dalam operasi rahasia.
Pikiran Sooji berubah dan dia membeli dua topeng Spiderman — masing-masing satu untuk mereka. Saat berjalan di jalanan seperti ini, mereka menarik perhatian semua orang, mengejutkan anjing-anjing liar dan mengejutkan anak-anak yang menangis hingga menghentikan tangisan mereka.
Namun, saat mereka melewati pintu masuk bank, penjaga keamanan menatap mereka dengan waspada, menyebabkan mereka berdua merasa sedikit canggung.
Selanjutnya, mereka harus melepas topeng kepala jika mereka ingin berciuman.
Setelah melepas topeng, Sooji melihat bahwa rambut Myungsoo yang awalnya lembut kini tampak rata. Dia tertawa melihat betapa konyolnya dia.
"Kim Myungsoo, kau terlihat seperti jamur," kata Sooji.
Myungsoo sedikit marah. Dia menunduk, ingin menciumnya. Sooji menghindar. Dia memberitahunya dengan wajah datar,"Tidak, aku tidak bisa mencium jamur."
Kim Myungsoo,"..."
Dia merasa bahwa hidup itu terlalu sulit.
Hidup itu sulit bagi mereka berdua tapi semua orang di klub bergembira. Setelah melakukan begitu banyak upaya, mereka akhirnya diberi hadiah; mereka sudah membina bintang hoki es yang memiliki keterampilan dan nilai komersial!
Di hari-hari yang akan datang, dia pasti akan naik menjadi superstar hoki es top di Korea!
Semua orang di klub, termasuk bibi pembersih, percaya penuh padanya.
Advertisement
Myungsoo memiliki tim spesialisnya sendiri yang membantunya menandatangani dua perjanjian komersial. Tak lama setelah itu, Myungsoo menerima dua gaji.
Dia menyerahkan kartu ATM-nya pada Sooji. "Mulai sekarang, beli apa pun yang kau inginkan dengan ini."
Sooji bertanya,"Lalu bagaimana denganmu?"
"Kau bisa membelinya untukku."
"Kim Myungsoo, kau benar-benar pandai membuat kesepakatan. Saat kau tidak memiliki uang lagi di akunmu, aku harus membantumu menambahnya, 'kan?" Saat Sooji berbicara, dia menggunakan akun Myungsoo untuk masuk ke bank dan memeriksa saldo akun.
Saat dia melihat deretan angka itu, dia membeku. Cengkeramannya mengendur dan ponselnya jatuh ke lantai.
Myungsoo membungkuk untuk mengambil ponsel dan mengembalikannya ke telapak tangannya.
"Kim Myungsoo," Sooji mengerutkan bibirnya dan bertanya,"Apa kau mendapatkan uang ini secara legal?"
Myungsoo mengetuk kepala Sooji. "Tentu saja."
"Benar juga." Sooji mengangguk. "Uang yang didapat dari perdagangan narkoba tidak mungkin kau terima dengan waktu yang singkat."
Myungsoo rasanya ingin tertawa sekaligus menangis. Dia menekan Sooji ke dadanya dan mengusap kepalanya. Dia berjanji," Mulai sekarang, semua uangku adalah milikmu dan kau bisa membelanjakannya sesukamu."
Meskipun hati Sooji berdenyut manis, dia berkata,"Ya ampun, akan lebih bagus jika aku bisa memiliki beberapa kekasih lagi sepertimu."
Myungsoo memutar matanya dengan putus asa. Dia menggertakkan giginya dan berbisik ke telinganya, "Tunggu saja."
"Oh?"
"Aku akan memberimu pelajaran." Nada suaranya sarat makna.
Setelah banyak membujuk dan mengganggu tanpa malu-malu, Sooji akhirnya berhasil meyakinkan ibunya untuk mengizinkan Myungsoo mengunjungi mereka. Meskipun ibunya setuju, Sooji sedikit khawatir. Dia bertanya,"Eh, ayah tidak akan keberatan, 'kan?"
"Keberatannya tidak valid. Aku akan memberi tahu dia siapa bos di rumah kita."
Selama hari libur, Myungsoo meluangkan satu setengah hari waktu luang untuk mengunjungi mertuanya. Sebelum menuju ke rumah Sooji, dia pulang dulu.
Setelah diinformasikan sebelumnya, Nyonya Kim sudah menyiapkan hadiah. Selanjutnya, pasangan itu mulai memberi ceramah kepada Myungsoo dimana mereka menekankan bagaimana dia harus menyenangkan mertuanya.
Advertisement
"Jangan terlalu banyak bicara. Itu membuatmu tampak tidak bisa diandalkan. Jangan mulai berdebat tentang apa pun."
"Kau juga tidak boleh diam. Menatap kosong akan membuatmu tampak seperti orang bodoh."
"Jadilah sedikit lebih aktif. Jangan benar-benar memperlakukan diri sendiri sebagai tamu."
"Tapi jangan terlalu aktif. Kau akan terlihat terlalu bersemangat."
"Jangan bercanda dengan para tetua."
"Tentu saja, ingatlah untuk tetap menjaga selera humormu pada saat yang tepat."
"Yang terpenting, kau tidak boleh sombong."
"Kau juga tidak boleh terlalu rendah hati."
"Jangan main-main dengan ponselmu."
"Ingat untuk mengirim pesan dan terus kabari kami."
Saat mereka berdua terus berbicara, Myungsoo merasa seperti ada seekor lebah kecil sedang berdengung di kepalanya.
Akhirnya, dia berhasil melarikan diri dan membawa banyak hadiah, dia harus segera pergi ke neraka... eh, tunggu... Dia sedang dalam perjalanan ke sana.
Sooji menonton televisi sementara orang tuanya sibuk di dapur dan mengobrol saat mereka memasak. Namun, perhatiannya tidak ada di televisi. Saat bel pintu berdering, dia melompat dari sofa dan berlari ke pintu dengan langkah berisik. Saat dia melihat wajah Myungsoo pada monitor digital, dia berseri-seri dan memanggil namanya. "Kim Myungsoo?"
"Hm, Bae Sooji." Ekspresi Myungsoo sedikit kaku.
"Aku akan membuka pintu hanya jika kau memanggilku dengan sesuatu yang baik."
Myungsoo menyeringai. Ekspresi tegangnya melembut dan wajahnya menjadi lebih bersemangat. Dia berbisik,"Berhentilah bermain-main."
Sooji menekan tombol untuk membuka kunci pintu, berbalik dan berlari ke dapur. "Teman-teman yang terhormat, menantu kalian ada di sini!"
Kepala Sekolah Bae memutar matanya.
Myungsoo datang dengan cepat. Meskipun Kepala Sekolah Bae diseret keluar oleh Nyonya Bae untuk menyambut Myungsoo, dia tampak seperti batu di sepanjang seluruh proses itu.
Setelah beberapa obrolan ringan, Nyonya Bae berkata,"Duduklah dulu, Kim Myungsoo. Bibi masih memasak dan akan datang untuk bergabung dengan kalian semua nanti. Sayang," Nyonya Bae menoleh dan menginstruksikan Kepala Sekolah Bae,"Pergilah ke Supermarket Green Homeland di seberang area perumahan kita dan beli beberapa potong bebek asin dan tahu kering."
"Hm." Kepala Sekolah Bae mengangguk.
"Bagaimana kalau aku pergi dengan Sooji?" Myungsoo menawarkan.
"Tidak apa-apa. Duduk, duduk. Bae Sooji, bawakan makanan ringan untuk Kim Myungsoo. "
Sooji membawa sekeranjang makanan ringan dan menuangkan minuman untuk Myungsoo. Dia menggoda,"Minumlah tehnya, Oppa."
Myungsoo duduk dengan sopan. Birnya tersenyum kaku.
Sooji kemudian melihat ayahnya ribut di ambang pintu. Pria paruh baya itu mencari kotak kunci dan mencari-cari di sakunya. Sooji bertanya,"Ayah, ada apa?"
"Ayah tidak bisa menemukan kartu kuncinya."
"Pakai kartuku dulu."
"Hm, dimana kartumu?"
"Di dalam tas itu." Sooji menunjuk ke tas tali rantai yang tergantung di gantungan baju di sebelah pintu.
Kepala Sekolah Bae menurunkan tas itu dan menggeledahnya. Berpikir bahwa kartu kuncinya ada di saku bagian dalam, dia merasakannya. Dia belum merasakan kartu kunci saat dia menemukan tanda terima kertas putih kecil dicetak dengan huruf hitam.
Pria paruh baya itu dengan santai membaca tanda terima. Namun, sedetik kemudian, dia tertegun.
Ruang Istirahat Bandara: 1 Kamar Ganda. Ditandatangani oleh Kim Myungsoo.
Advertisement
- In Serial66 Chapters
Law of Shadows
Mercs are causing trouble in my city. They are hunting someone, whatever the cost. It’s not like I care that some lowly humans died, but if I don’t act now it would set a bad example. So what would the hero do? Probably he would save the victims and protect them while the enemies keep coming…Yeah, as if I would ever do something so troublesome! They aren’t calling me the demon lord for no reason. I suppose I’ll just shoot the victim and be done with it.
8 430 - In Serial7 Chapters
Love Link
Yuuta, Shiho and Hiro are best friends from childhood and love each other very much. They live in Kyoto. Well, now, Yuuta loves Shiho and confesses her one fateful night and she accepts his feelings and both start dating. Well, one day, because of Shiho's selfish demand, Yuuta tries to do something and he encounters a tragic accident. Shiho, in trauma because she thinks he caught up in the tragical event because of her, leaves Kyoto and shifts to Tokyo, as promised to Yuuta. But surprisingly, Yuuta, is alive and healthy, but lost some memories because of his injury on the head. 6 years later, in modern Tokyo, Yuuta is a famous mangaka and Hiro is his manager. Shiho on the other side loves a mangaka (unknowingly Yuuta) and idolizes him. Now the web novel goes around their day to day life and finally, the long awaited and uncalled reunion of the three friends.
8 134 - In Serial11 Chapters
The Ties That Bind
Suddenly awakened In the hot sticky wastes of the Arizona desert walks a being born of impossiblity given form. Beyond explanation or reason, A grandeoise being of primordial and everlasting existance, the vessel of the original state of balance that serparated into Light and Darkness. meet Tikan. A fun loving and sarcastic creature of unimaginable origin, trying to find two halves of themself that are hidden in everything. it's like finding a godly needle in an infantismal haystack. But there's a universal countdown. And lingering in the backround the fabric of reality is begining to fade at the hands of a self proclaimed "Neo Godhead", and the creeping hands of the end poison the air. all things seem to be leading to a peak, and all that ever was in this world is soon to rend itself apart. Something is coming. And the one and only person that can fix a collapse bigger than the beginning itself, can't even seem to decide what they want for breakfast off a fileberto's menu. "Here I stand,that which bound and existed.the background of the way before All, and Nothing.im am that which traverses things unexplained before words were born" These are the Ties That Bind.
8 188 - In Serial25 Chapters
Out of Time
Ghirahim discovers a strange entity in the woods. What follows is something neither of them would have expected. Note: This fanfiction includes elements from Twilight Princess, Skyward Sword, Majora's Mask, Ocarina of Time, and Hyrule Warriors.
8 212 - In Serial36 Chapters
Sure Thing, Commander ✔︎
~Rexsoka Fanfic~ Order 66 has just been ordered and clones everywhere are turning on the Jedi killing them for crimes against the republic. Ashoka and Rex have escaped from a crash killing Jesse, and many other clones. Now they are going into hiding from the clones and evil Darth Vader. DISCLAIMER: I do not own Star wars. The only thing that is mine is the story line. Everything else belongs to Disney."This book has the BEST comment threads on all of Wattpad" - @rexsoka_is_forever#1 in #maytheforcebewithyou 9/24/20#1 in #clonewars 8/29/20#1 in #ahsoka 7/25/20#1 in #captainrex 8/30/20#1 in #501stlegion 7/17/20#1 in #wookie 6/2/20#1 in #luxbonteri 6/29/20#1 in #order66 4/7/21#2 in #clonetroopers 7/21/20#2 in #501st 7/11/20#2 in #rexsoka 7/27/20#3 in #planets 12/14/20#5 in #darthvader 10/3/20#6 in #clone 9/24/20#12 in #outcast 9/24/20#13 in #lux 8/30/20#15 in #rex 8/30/20#22 in #starwarstheclonewars 8/30/20#24 in #starwarsfanfiction 8/30/20#26 in #ahsokatano 8/30/20
8 91 - In Serial13 Chapters
One Man Army
Leveling up, kicking ass, and taking names are all just a part of the challenge for Star. The more difficult the game the more motivated he is to play it. Warfare Online, the most notorious of all FIVR games on the market had offered that challenge. Now among the best of the best players, Star finds himself transported to another world still inside of his game avatar. War, Violence, Lust, Crimes, and Conspiracy push Star to do things that he'd never thought he'd ever do in real life.
8 99

