《BADMINTON IN LOVE》Part 20
Advertisement
Minggu pagi, apartemen liliyana dan youngdaepun sudah ramai karena rengekan joonki yang meminta marn di taman.
"Iya sayang bentar ya,"kata liliyana
"Ayo, pa,"kata joonki yang sudah menarik tangan youngdae
Akhirnya setelah adegan rengekan si pangeran, mereka akhirnya ketaman kota yang tak jauh dari apartemen mereka.
Sesampainya di taman kota, joonki langsung berlarian entah kemana dan liliyana dan youngdae mengikutinya dari belakang. Tiba tiba youngdae bersandar di sebuah tiang.
"Kenapa young?,'kata liliyana
"Ngakpapa cuman kakiku getar aja, kalau kelamaan jalan,"kata youngdae
"Astaga ya udah kita istirahat dulu ya,"kata liliyana
"Selalu aja merepotkan ya,"kata youngdae
"Hayy,"kata liliyana tak trima
"Ma laper,"ucap joonki yang tiba tiba datang
"Mau makan apa?,"tanya liliyana
"Mau bubur ayam aja,"kata joonki
"Kamu mau apa?,"kata liliyana ke youngdae
"Samain aja,"kata youngdae
"Ya udah aku pesen dulu nanti aku bawa kesini ya,"kata liliyana
"Ngak usah nanti aku sama joonki aja yang kesana, kamu duluan aja ya,"kata youngdae
"Okeyy,"kata liliyana
Liliyanapun pergi dan youngdaepun masih memperhatikan joonki maen dan dirasa waktunya sudah cukup untuk maen dan menghampiri liliyana, youngdaepun memanggil joonki.
"Joonki ayooo ke mama,"kata youngdae yang berusaha berdiri tapi kakinya ntah kambuh mati rasa.
"Papa kenapa ?sakit lagi ya,"kata joonki panik
"Iya nih, maaf ya, joonki bisa bantuin papa panggil mama dulu buat bantuin papa jalan,"kata youngdae
"Biar joonki yang bantu aja pak,,,ehh ngak jadi pasti ngak bisa.okey deh bentar ya pah, ati ati ya pah, nanti diculik lagi,"kata joonki sok dewasa
Joonki langsung berlari ke liliyana dan liliyana langsung berlari ke youngdae, melihat youngdae duduk ditanah langsung liliyana menghampirinya.
"Maaf ya selalu aja merepotkan, ngak tau nih kaki bego banget ngak mau gerak,"kata youngdae
"Hush kalau ngomong dijaga itu ada joonki,"kata liliyana dan langsung memapah youngdae
"Makasih ya,"kata youngdae
Advertisement
"Iya sama sama,"kata liliyana
Akhirnya merekapun sampai di warung bubur ayam, kalau kondisi youngdae yang tiba tiba sepeeti ini terjadi pasti membuat dia harus berusaha keras hingga keringat deras hanya untuk jalan saja.
"Ini minumnya,"kata liliyana sambil memberikan botol air mineral dan mengelap keringat youngdae
"Makasih ya,"kata youngdae
"Iya iyaa,"kata liliyana sampai bosen
Akhirnya 3 porsi bubur ayampun datang dan langsunglah mereka melahapnya. Sesekali candaan keluar dari ketiganya.
"Oh ya ci, masak tadi joonki bilang awas aku diculik coba,"youngdae ngadu ke liliyana
"Oh ya, kok gitu sayang? Papa kan udah gede,"kata liliyana
"Ya abis tadi joonki liat tadi banyak benget tante tante yang ngliatin papa kayak mau ngebawa pulang aja,"kata joonki polos
"HHHHHTZZZtt,(youngdae dan liliyana tersedak) youngdae langsung memberikan minuman ke liliyana
"Kamu ada ada aja sih nak,"kata youngdae
"Ya abis tantenya gedit padahal udah ada om om nya ya walapun ngak seganteng papa, apalagi badannya, papakan bagus badannya,"kata joonki
Liliyana langsung memperhatikan youngdae,
Yah youngdae yang hari itu hanya memakai kaos hitam dan celana hitam tanpak mempesona.
"Apa jangan liatin aku kayak gitu, udah bawaab dari sananya ganteng,"kata youngdae
"Hidih males gila,"kata liliyana
"Joonki, gimana kalau besok besok waktu keluar rumah dijidat papa di kasih stempel ,"kata liliyana
"Ide bagus itu ma,"kata joonki
"Eh apa apaan itu, enak aja,"kata youngdae tak terima
"Udah ngak usah protes daripada aku kasih kalung anjing, mau?,"kata liliyana
"ehhh tambah gila aja, ngak usah kamu kayak gitu sedunia udah pada tau aku milikmu dan joonki,"kata youngdae
Tanpa mereka sadari joonki yang malas melihat perdebatan orangtuanya, langsung mengambil dompet liliyana dan membayar makanannya dan setelah kembali ke meja. Liliyana dan youngdae baru sadar kalau joonki meninggalkan mejanya dari tadi
"Dari mana joonki?,"kata liliyana
"Dari bayar abis papa sama mama ribut mulu, ngak jelas, tuh diliatin, udah ah joonki mau pulang aja, kalau mama sama papa mau ribut terusin aja "sewot joonki langsung beranjak pergi
"Gara gara kamu itu,"kata liliyana yang langsung beranjak mengejar joonki dan baru sampai depan warung liliyana baru ingat kalau youngdae lagi ngak bisa jalan sendiri langsung balik.
"Baru inget,"kata youngdae
"Hehehe, sorry,"kata liliyana
Akhirnya liliyanapun memapah youngdae hingga apartemen mereka.
Part ini pendek..
Maafken yakkk..
Hehehe..
Aku tunggu comentnya
Advertisement
- In Serial6 Chapters
Assimilation
Life can become dull, boring, but the universe has a way of changing that. Enter Interface, a way of governing and maintaining ones own body, skills, possessions and more. Interface is a system as old as time, and spreads throughout the universe through a means known as 'Sparks'. Individuals or groups use Sparks as a means of assimilating new territories and planets. The universe is full of several Confederations, groups, and free radicals under the influence of the Interface, and now it's Earth's time to join the fold. It was a simple spring evening when Jim was walking home from work, tired and raw, that's when it hit, the reckoning to change his life, and those of everyone on Earth, forever.
8 160 - In Serial29 Chapters
Ascension of Singularity
In realms where Immortals are gods and devils among men, a Post-Human descended. Hailing from a distant realm, the Post-Human was ordered to conquer it all. But when desires and morality intersect, what is sin, what is justice? A sage can be a butcher, a tyrant can be a saviour. Only victors shall write history! A/N: Story type is largely Xuan Huan and will have irregular update schedule. Chapter length range from 2 - 3 K words each and may have some grammatical errors. While this fiction isn't my first work, I intend to continue it for some time. I hope readers understand that there will be lot of mistakes.
8 125 - In Serial18 Chapters
Magus Lordavis conceives Another Plot
For years, Lordavis has been at odds with the Kingdom of Fourmikari and the Great Champion Gallivur. Fifty-seven times Lordavis has sought to bring about their ruin. Fifty-seven times Lordavis has failed. The time has come to conceive another plot.
8 191 - In Serial7 Chapters
False Dendrite -heaven shouter-
Holder of a Branch of the Tree of Knowledge. Demon-possessed. Cursed soul. [weed] All of these titles stem from the same misfortune, and all of them describe him equally well. However, there is only one that he holds in any importance: Private Detective.
8 120 - In Serial7 Chapters
Meteor High
What would you do if every thing in your life got blown away in a single second? If the world that you knew disappeared and a horrible, ruthless, bloody abomination replaced it. This is the story of Victor Miller, and how one meteor shower changed his whole life forever.Read to find out more! [Rated R for action, violence, language, and Maybe Sex?]
8 96 - In Serial11 Chapters
System of Legendary Heroes
A failed experiment among successes, Gus Braye joins the war against the Covenant of the Bloody Dawn. For him, the war is simple, until he is taken during battle against the overwhelming foe. While in captivity, he is senselessly beaten, unable to escape, until an opportunity awakens deep inside. *Condition: Ultimate Sacrifice has been met.* 'Ultimate sacrifice? Did I actually die? A pathetic sacrifice, though.' *System of Legendary Heroes Unlocked.* *Kill enemies and complete system missions to gain points.* *Earn special points by completing specific tasks or achieving feats.* *Spend points levelling your stats, on items, or unlocking Legend specific skills.* 'System?' Novel also found here:https://www.webnovel.com/book/system-of-legendary-heroes_22796077705209505
8 252

